Unjuk rasa terus dilakukan rakyat Palestina menentang Konferensi Annapolis yang digagas Amerika Serikat dan Zionis-Israel. HAMAS dan Jihad Islam serta faksi-faksi perlawanan lainnya juga mengecam Mahmud Abbas dan kelompoknya yang telah menjual kehormatan dirinya untuk melayani syahwat Zionis Israel dan Bush.
Wakil Kepala Biro Politik HAMAS, Musa Abu Marzuq, menyatakan seluruh faksi-faksi perjuangan kemerdekaan Palestina akan bersatu dan terus melakukan serangan dan mengobarkan peperangan hingga Al-Quds terbebas dari penjajahan kaum keturunan babi dan kera yang bernama Zionis-Israel.
Beberapa hari yang lalu negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab telah menyatakan persetujuannya untuk hadir di konferensi Annapolis dengan sejumlah syarat. Pemerintah Republik Indonesia juga telah menyatakan akan hadir dengan mengutus Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dengan alasan ingin ikut serta berperan aktif menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Terhadap negara-negara yang mau melayani keinginan Bush ini, Abu Marzuq menyatakan sangat kecewa.
“Konferensi itu merupakan jebakan yang akan menggolkan banyak kepentingan Zionis-Israel ketimbang kepentingan rakyat Palestina. HAMAS mengecam negara-negara yang ikut hadir dalam konferensi yang disponsori kaum Zionis tersebut!” tegas Abu Marzuq.
Petinggi HAMAS lainnya, Sami Abu Zuhri, menegaskan kehadiran sejumlah negara dalam acara tersebut merupakan tamparan keras bagi perjuangan rakyat Palestina yang tengah memperjuangkan kemerdekaannya dan memperlihatkan bahwa mereka telah nyata-nyata tunduk pada skenario global Amerika dan Zionis-Israel dalam permasalahan di Dunia Islam.
Peran Politisi Islam Indonesia(
Menghadapi sikap pemerintah SBY-JK yang sudi memenuhi keinginan Zionis-Amerika untuk hadir di acara tersebut, seharusnya para politisi Islam yang kini duduk di parlemen mengecam keras SBY-JK dan mengambil tindakan nyata, bukan duduk diam seperti anak mami yang diberi es bon-bon.
Para politisi Islam tersebut yang sekarang duduk nyaman di DPR, yang sekarang menikmati gaji dan semua fasilitas serta kemewahan ala pejabat Indonesia, harus sadar bahwa mereka dipilih untuk mengemban amanah Allah dan umat Islam, tidak lebih. Bukan sekali-kali untuk memperkaya diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya semata.
Jika mereka tidak bertindak keras terhadap pemerintah SBY-JK, maka sudah nyatalah bagi rakyat Indonesia bahwa mereka sesungguhnya bukan bekerja melayani umat, tapi memanfaatkan dan menunggangi umat Islam Indonesia. Mereka telah membawa-bawa agama Islam dan nama Allah demi kepentingan perutnya sendiri. Catat ini dan jangan kembali terulang dalam pemilu mendatang! Semoga saja mereka cepat sadar dan berani mengatakan kebenaran terhadap siapa pun. (Rizki)