Kecewa Sikap Pemerintah, Front Anti Intervensi Amerika Bawa Kambing ke DPR

Front Anti Intervensi Amerika (FAIA) yang merupakan gabungan dari Forum Umat Islam dan elemen masyarakat mendatangi Gedung DPR. Mereka meminta anggota Dewan meminta pertanggungjawaban pemerintah atas penyalahgunaan politik luar negeri bebas aktif, terkait dengan dukungan Indonesia atas resolusi DK PBB yang menjantuhkan sanksi terhadap Iran.

Ketua Forum Umat Islam Mashadi menyatakan prihatin atas keputusan yang diambil pemerintah, mendukung sanksi terhadap Iran.

"Ini tidak sesuai dengan prinsip kita sebagai negara berdaulat, apa lagi kita selama ini menganut politik bebas aktif dan kita punya perhatian yang sangat besar terhadap hak-hak kemerdekaan setiap bangsa. Langkah yang diambil oleh pemerintah sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar konstitusi kita, ” ujarnya saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu(28/3).

Kedatangan Front Anti Intervensi Amerika (FAIA) menarik perhatian para wartawan dan orang-orang yang berada di Gedung DPR, sebab mereka membawa anak kambing berwarna coklat muda yang bertuliskan SBY, yang digendong oleh lelaki berwajah Presiden Bush.

Menurut Mashadi, kambing itu sebagai refleksi kekecewaan terhadap keputusan politik yang diambil pemerintah, karena itu Ia meminta agar interpelasi DPR segera ditindaklanjuti.

"Kami minta presiden di-impeach karena sudah tidak lagi mencerminkan seorang pemimpin negara berdaulat, " tegasnya.

Dalam kesempatan itu Juru bicara Front Anti Intervensi Amerika (FAIA) Munarman, menyampaikan permintaan maaf kepada Republik Islam Iran, bahwa keputusan yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia tidak mencerminkan sikap dan pandangan rakyat Indonesia dan kerjasama antara rakyat Indonesia dan Iran dalam melawan imperialisme AS dan Israel harus terus dilakukan. (novel)