Kecewa Dengan Menko Darmin, Jokowi Harus Tegas dan Cepat

Jokowi4Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo tanpa sungkan memperlihatkan dirinya kecewa. Kinerja menteri-menteri di bawah koordinasi Menko Perekonomian Darmin Nasution membuat Jokowi naik darah dan suaranya meninggi. Kemarahan Jokowi dimuntahkan dalam rapat terbatas di Istana Presiden, Jakarta (29/9).

Menurut Jokowi, menteri-menteri ekonomi lamban dan tidak cakap dalam memangkas berbagai prosedur yang memperlambat arus investasi.

Dia menegur langsung Menko Perekonomian Darmin Nasution dan meminta agar tim ekonomi di bawah koordinasi Darmin Nasution segera membuat terobosan kendala akibat perizinan investasi. Laporan berbagai media massa mengatakan, kali ini nada suara Jokowi tak biasa.

Kemarahan Jokowi itu disambut berbagai spekulasi, termasuk dugaan Jokowi akan mengocok kembali susunan Kabinet Kerja.

Informasi dari kalangan Istana mengatakan, Jokowi memang sangat kecewa dengan performa Darmin Nasution yang sebelumnya disebut-sebut banyak kalangan sebagai figur yang paling pas untuk menduduki kursi Menko Perekonomian.

Darmin Nasution bergabung dengan Kabinet Kerja pada bulan Agustus lalu. Dia menggantikan Sofyan Djalil yang dialihtugaskan sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Padahal sudah jelas, Jokowi mengharapkan keberanian Darmin mengambil langkah terobosan untuk menghadapi berbagai persoalan yang tak kunjung usai. Tetapi Darmin Nasution tak terbiasa melakukan terobosan. Dia dinilai banyak kalangan sebagai orang yang terlalu text book thinking dan bermental birokrat.

Salah satu pertanyaan yang juga berkembang adalah, apakah pantas dan elok Presiden Jokowi mengganti Darmin yang belum dua bulan jadi Menko Perekonomian.

Sementara kalangan menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa Jokowi harus jeli melihat persoalan. Kini nama baiknya dan nasib rakyat yang sedang dipertaruhkan. Bila dia dihadapkan pada pilihan, mempertahankan fihur yang tidak bisa bekerja di dalam kabinet dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat, semestinya dia bisa mengambil keputusan dengan jelas.

Waktu terus bergulir. Ulang tahun pertama pemerintahannya semakin di depan mata. Bila sampai 20 Oktober masih banyak centang perenang akibat ketidakcakapan menteri bekerja, maka yang rugi adalah Jokowi sendiri dan rakyat banyak. Jadi untuk apa mempertahankan yang jelas-jelas tidak punya keberanian mengambil terobosan untuk mengatasi keadaan.(ts/RMOL)