Eramuslim – Kebijakan pemerintahan Jokowi yang gencar melakukan pembangunan atau infrastruktur dinilai tidak menyentuh subtansi permasalahan masyarakat. Pasalnya masyarakat saat ini kebanyakkan tidak merasakan efek dari kinerja pemerintah untuk mengatasi persoalan sehari-hari seperti kebutuhan masyarakat yang semakin mahal.
“Dan mereka melihat bahwa pembangunan infrastruktur yang ada selama ini, memang publik akui sebagai keberhasilan. Tapi ini tidak berbanding lurus dengan penyelesaian himpitan yang dialami oleh masyarakat (mereka) rasakan. Jadi, kebutuhan sehari-hari semakin mahal, ujar Rico Marbon dari Media Survei Nasional, Senin (2/10).
Rico melanjutkan, “Pembangunan jalan ada di mana-mana, tapi kok rasa-rasanya tidak ada hubungannya, dan itu yang data-data yang kami temukan.” Sehingga ia pun menyebutkan bahwa masyarakat justru meragukan kepemimpinan Jokowi saat ini.
“Selanjutnya atau yang kedua, kita bisa melihat bahwa publik ini terbelah. Ada proporsi dari publik yang cukup besar dan meragukan pemerintahan Jokowi menyelesaikan permasalahan-permasalahan tadi. Itu secara kompetensi,” ujar Rico menambahkan.
Dalam kebijakan terkait kepada pengusaha di bawah usia matang, survei yang dilakukan Madain bahkan menyebut Jokowi sebagai orang yang otoriter di dalam membuat kebijakan.
“Kemudian adalah isu integritas, terutama dari kelompok pemilik modal di bawah usia 20-40 tahun itu merasakan ada kebijakan yang sekarang itu bersifat otoriter. Atau bersifat represif,” tutup Rico. (Voa-i/Ram)