Kebijakan Luhut Tarik Turis China Bahayakan Keselamatan Rakyat Indonesia

Eramuslim – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemerintah akan segera membangkitkan sektor pariwisata, termasuk perhotelan.

Menurutnya, sektor pariwisata sangat lesu imbas dari adanya wabah virus corona baru (Covid-19) juga berakibat pada banyaknya tenaga kerja di sektor tersebut yang terkena PHK.

“Pariwisata memang menjadi perhatian serius kita, tetapi kita perlu lihat juga ini sekarang. Kalau China ini recovery cepat, dan sekarang sudah mulai nih. Korea Selatan dan Jepang dalam satu atau dua bulan ini, berarti turis mereka sudah ingin keluar tuh karena stres berbulan-bulan,” kata Luhut, Selasa (14/4).

Luhut memastikan, adanya pemulihan dari ketiga negara tersebut, pariwisata Indonesia akan bergeliat lagi. Pemerintah, lanjut Luhut, masih menghitung insentif yang akan diberikan kepada sektor pariwisata.

Pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan, menilai, kebijakan Luhut tersebut tidak masuk akal. Mengingat, saat ini mayoritas dunia termasuk Indonesia sedang dilanda Covid-19.

“Menurut saya ini akal-akalan Luhut, sangat mustahil turis akan tertarik untuk datang berkunjung wisata ke Indonesia, sementara di Indonesia dan di negara mereka masih berjangkit epidemi berbahaya Covid-19,” terang aktivis pergerakan 77-78 ini kepada redaksi, Kamis (16/4).

Syafril Sjofyan khawatir ada misi lain di balik kebijakan menarik turis terutama dari China.

“Yang dituju Luhut adalah boncengan untuk masuknya WNA China, khususnya TKA China ke Indonesia, karena baik Luhut dan Presiden Jokowi masih tetap ngotot untuk proyek-proyek yang terbengkalai khususnya proyek Investasi China tetap berjalan,” tuturnya.