Pasca penembakan dan pembajakan rombongan armada kapal Freedom Flotilla oleh pasukan Israel, masih belum memperlihatkan tanda-tanda kejelasan terhadap rombongan aktivisi kemanusiaan asal Indonesia. Di antara aktivis itu adalah Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina atau Kispa, Ustadz Ferry Nur.
Kontak terakhir antara Eramuslim dengan Ustadz Ferry Nur berlangsung pada saat keberangkatan armada tersebut. Selain mengirim berita mengenai keberangkatan, ayah sembilan orang anak ini juga mengirimkan foto-foto ke redaksi Eramuslim. Kontak dilakukan melalui telepon seluler dan email.
Kantor sekretariat Kispa di Jakarta pun belum mendapatkan kabar terakhir pasca penembakan yang menewaskan dua puluh orang dan melukai lima puluh orang aktivis ini. Staf Kispa di Jakarta, Nurdin, mengatakan bahwa pasca penembakan, belum ada kontak lagi.
“Kami juga belum dapat kabar. Kemungkinan (informasinya, red) memang diisolasi Israel,” ujar Nurdin ketika dihubungi Eramuslim.
Kesertaan Kispa dalam misi kemanusiaan ke Palestina memang bukan saat ini saja. Ketika terjadi penyerangan Israel terhadap wilayah Gaza beberapa waktu lalu, Kispa yang diwakili Ustadz Ferry Nur pun ikut masuk ke Gaza.
Beliau menyampaikan langsung bantuan kemanusiaan dari umat Islam Indonesia kepada umat Islam di Gaza, Palestina. Walaupun saat itu, tidak banyak aktivis kemanusiaan yang mau masuk ke Gaza karena serangan yang membabi buta dari Israel. (mnh)