Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) saat ini ditengarai banyak yang tidak murni dan berubah dari misinya menjadi kelompok bisnis ibadah haji. Hal itu ditegaskan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni kepada wartawan, di Kantor konsullat Jendral RI di Jeddah Arab Saudi.
Menurutnya, karena praktik KBIH mulai banyak penyimpangan, maka sejak satu tahun lalu peran KBIH mulai dipangkas secara bertahap, dan pemerintah menggantinya dengan mengoptimalkan kembali fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) di semua daerah yang diarahkan untuk memberi bimbingan dalam masalah perhajian di Indonesia.
"Saya selalu mengatakan fungsi KBIH penting pada saat itu, tetapi belakangan banyak lari ke bisnis, tetapi selama KBIH itu masih ada yang baik silahkan. Karena KBIH mengedepankan bisnis dari misi utamanya, kami sekarang ini mencoba untuk memanfataakan keberadaan KUA, "tandasnya.
Lebih lanjut Maftuh mengatakan, KUA selama ini hanya ditengok sebelah mata, dianggap tugasnya hanya mengurusi nikah, talak cerai dan rujuk, padahal KUA sebenarnya adalah ujung tombak dari Departmen Agama.
"Mulai tahun lalu peran dari KUA sudah dimanfaatkan dan Insya Allah dengan berfungsinya KUA dalam perhajian akan banyak haji Indonesia yang mandiri. Dan calon-calon haji harus tahu betul apa yang dilakukan saat berada di Arab Saudi, bila orang paham dan mengerti semuanya enak, tidak waladdollin amin, "ujarnya.
Selain KUA, pemerintah akan memanfaatkan peranan MUI dan IPHI serta pihak lain yang bisa membantu masalah perhajian di Indonesia.(novel/mch)