Peristiwa penyerangan warga Syiah di Sampang merupakan skenario yang dijalankan Presiden SBY untuk mengalihkan kasus korupsi seperti Century.
“Ini konflik horizontal untuk mengalihkan isu seperti Century, korupsinya Demokrat dan buruknya kabinet SBY,” kata pengamat intelijen, Umar Abduh Senin (27/8) seperti dilansir itoday.
Umar mencurigai, kasus Sampang ini sengaja dimunculkan terlihat Presiden SBY yang tidak langsung memberikan kecaman ataupun memerintahkan menuntaskan peristiwa berdarah tersebut. “Harusnya bukan mengadakan rapat kabinet tetapi memerintahkan langsung menangkap pelakunya dan segera atasi ungkap semuanya,” jelasnya.
Kata Umar, Badan Intelijen Nasional (BIN) seharusnya mengetahui pergerakan orang-orang Syiah maupun Sunni. “Konflik Syiah di Sampang itu harusnya intel mengetahui termasuk pergerakan orang-orang yang menentangnya, kalau sampai terjadi bentrok itu ya bukan intel. Ini disengaja,” papar Umar.
Selain itu, menurut Umar, konflik Sunni-Syiah di wilayah Jawa Timur merupakan basis NU tidak bisa dilepaskan Said Aqil Siradj yang merupakan bagian dari Rezim SBY. “NU terbagi dua, pertama kelompok Said Aqil antek Syiah. Kedua, kelompok Hasyim Muzadi anti Syiah. Said Aqil ini bagian dari SBY. Ini bagian-bagian yang dimainkan pihak-pihak pemerintah,” ungkapnya.
Ia mengatakan, cara mengatasi persoalan ini harus membersihkan Syiah dari Sampang, Madura. “Bersihkan sampang dari Syiah kecuali bertobat sebagaimana teman-temannya yang lain. Kalau terang-terangan Syiah di Madura ya jelas memunculkan konflik,” pungkas Umar.(fq/itoday)