Eramuslim.com – Maraknya kasus prostitusi yang muncul belakangan diduga kuat merupakan pengalihan isu atas buruknya kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Jusuf Kalla (JK).
“Memang kinerja aparat mengungkap isu tersebut patut diapresiasi, namun perlu kita teliti apakah mungkin kasus yang sudah terjadi sekian lama baru diungkap besar-besaran beberapa waktu terakhir ini,” terang Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha dalam perbincangan dengan RMOL (11/5).
Belakangan publik memang dikejutkan oleh berbagai kasus prostitusi. Sebut saja kematian Deudeuh alias Tata Chuby, PSK yang beroperasi lewat jejaring sosial di indekos kawasan Tebet, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, baru-baru ini polisi juga berhasil membongkar prostitusi dari kalangan artis. Artis AA dan mucikarinya juga ikut diamankan.
“Apakah kasus prostitusi tersebut adalah pengalihan isu dari isu yang sedang hangat di masyarakat mengenai gerakan 20 Mei aksi besar-besaran yang dipelopori mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat? Ya. masyarakat saat ini berpendapat seperti itu,” jelas Panji.
Karenanya, Panji menilai masyarakat harus cerdas menilai dan tidak kehilangan semangat mewujudkan perbaikan bagi bangsa.
“Masyarakat harus teliti dalam menentukan mana isu krusial yang harus diprioritaskan, jangan sampai niat memperbaiki bangsa dihancurkan dan termanipulasi oleh skenario yang sudah dibuat untuk menetralisir isu,” demikian Panji menutup perbincangan.(rz)