Eramuslim.com – Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Prof. Budiyatna mengatakan kasus penyadapan yang dilakukan Australia bisa menjadi momok mengerikan bagi kelanggengan kekuasaan rezim Jokowi. Pasalnya kabar ini datang saat ini hubungan Indonesia-Australia sedang memanas terkait kasus hukuman mati bagi Duo Bali Nine.“Apalagi saat ini hubungan Indonesia-Australia sedang memanas terkait kasus hukuman mati bagi Duo Bali Nine,” kata Budiyatana (7/3).
Menurut Budi, kasus penyadapan ini dicurigai ingin menjatuhkan Jokowi. Penyadapan Australia tidak hanya soal kecurangan di Pilpres, penyadapan ini juga berkaitan dengan kasus KPK-Polri. “Ini jelas ada skenario untuk menjatuhkan Jokowi. Jelas sekali terlihat, jika sasaran Australia adalah Jokowi,” ujar Budi.
Jika Australia sampai membongkar kecurangan Presiden Jokowi dari masa Pilpres, selesai sudah kepemimpinan Presiden Jokowi di Indonesia “Kalau dibongkar terima uang dari Surya Paloh Rp. 116 miliar, habis sudah. Makannya dia takut banget sama Surya Paloh,” ujarnya.
Seperti diketahui, Australia dikabarkan menyadap percakapan telepon selular dan data publik serta pejabat Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel. Hal itu terungkap dari bocoran dokumen rahasia milik bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden. Kabar ini datang saat memanasnya Hubungan Indonesia dengan Australia terkait dengan hukuman mati dua gembong narkoba. semoga saja Australia benar-benar membongkar segala kecurangan pilpres kemarin agar Indonesia sungguh-sungguh memiliki pemimpin yang sejati, bukan boneka, apalagi boneka nekolim. (rz)