Eramuslim.com – Masalah pencekalan nama Muhammad dan Ali pada autogate bandara murni kesalahan teknis mesin. Hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan persoalan diskriminasi terhadap umat Islam yang banyak menggunakan nama Muhammad dan Ali.
Demikian kilah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Lukman sudah menanyakan langsung persoalan ini kepada Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly dan dijelaskan bahwa mesin autogate bandara itu sesuatu yang baru dan sensitive.
Sementara itu, bagian imigrasi memiliki daftar sejumlah nama yang dicekal. Kalau ada seseorang yang namanya memiliki kemiripan dengan nama-nama yang dicekal, maka orang itu juga akan ikut tercekal. “Ini cara kerja mesin baru yang masih uji coba. Ternyata ada nama Muhammad dan nama Ali yang dicekal, sehingga ketika ada orang yang namanya Muhammad dan Ali ikut terkena imbasnya,” papar Menteri Lukman, Senin (23/3).
Karena itulah Menkumham, kata dia, memberikan saran untuk sementara tidak menggunakan autogate karena sistem ini belum sempurna. “Kemenkumham berjanji sesegera mungkin menyempurnakan kesalahan teknis itu,” tukasnya.
Keterangan ini tentu berbeda dengan keterangan salah seorang petugas imigrasi kepada salah seorang calon penumpang yang tidak bisa masuk lewat autogate gara-gara nama depannya Muhammad. “Yang punya nama Muhammad dan Ali memang tidak bisa melewati mesin ini, dan harus melewati pintu pemeriksaan manual,” demikian ujar petgas imigrasi waktu itu. (rz)