Karier Dudung Meroket Sejak Prestasinya Bikin Patung Bung Karno, dan Turunkan Baliho

 

Panglima Kostrad Letjen Dudung Abdurachman.

Dudung turunkan baliho, bubarkan acara Gatot, dan terkait hilangnya patung Soeharto.
eramuslim.com  — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantikan Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/11). Dudung menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang terpilih sebagai Panglima TNI.

Dudung yang sekarang menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) kariernya meroket dalam waktu dua tahun ini. Manuver Dudung membuat patung Proklamator Sukarno di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, menjadi titik awal perjalanan kariernya di dunia militer.

Pada 7 Februari 2020, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meresmikan patung ayahnya di Akmil. Patung Bung Karno di kesatrian militer tersebut merupakan yang pertama berdiri, dan itu berkat Mayjen Dudung yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Akmil. Di titik inilah, karier Dudung mulai terlihat lapang.

Pada medio Agustus 2020 atau selang enam bulan kemudian, Dudung dipromosikan menjadi Panglima Kodam (Pangdam) Jaya. Dudung bertugas mengawal teritorial Ibu Kota, yang merupakan jabatan paling strategis di lingkungan Angkatan Darat bagi perwira tinggi bintang dua.

Tiga bulan kemudian atau pada November 2021, Dudung memerintahkan prajurit Garnisun Tetap I/Jakarta untuk mencopot baliho Front Pembela Islam (FPI) yang terpampang seruan Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk menjalankan Revolusi Akhlak. Bahkan, mobil operasi Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI sampai dikerahkan ke Petamburan, dengan bunyi sirine meraung-raung.