Kapolri Jenderal Sutanto menyatakan, tidak ingin memberikan informasi lebih dahulu ke publik mengenai lokasi yang dijadikan tempat pelarian tersangka teror paling diburu di Asia Tenggara, Noordin M Top.
"Kalaupun benar (dia lari ke Suriah) posisinya sekarang di mana? Kita tidak mau katakan di mana-di mana, karena kalau gitu nanti dia lari, " katanya kepada wartawan saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Badan Narkotika Nasional, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (21/5).
Menurutnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk menemukan lokasi persembunyian Noordin.
Informasi kaburnya gembong terorisme yang paling dicari itu, dilansir pertama kali oleh kantor berita Associated Press (AP) 19 Mei 2008 berdasarkan pengakuan kedua tersangka terorisme Abu Husna dan Dr. Agus Purwanto dalam berkas pemeriksaannya yang diduga bocor ke luar.
Dalam berkas pemeriksaan tersebut, mereka mengaku Noordin M. Top telah melarikan diri ke Suriah dengan dibantu warga Aljazair yang berada di Jakarta. Warga Aljazair itu diduga membantu Noordin M. Top mendapatkan tiket pesawat terbang dan paspor palsu.
Kapolri Jendral Sutanto masih belum merasa yakin bahwa Noordin M. Top sudah melarikan diri dari Indonesia, meski demikian dirinya bersama dengan personel Polri tetap mengusahakan pencarian tersebut terus dilakukan."Tolong dibantu, pokoknya masih kita cari terus, " tandasnya.
Pemantau Intelijen Lemah
Kabar larinya Noordin M Top ke luar negeri menuai kritik bagi dunia intelijen. Dunia intelijen Indonesia dianggap lemah, dalam melakukan pemantauan aktivitas teroris di dalam negeri.
"Ini membuktikan inteljen kita payah. Semestinya kan semua aktifitas mereka terpantau oleh inteljen kita, lah faktanya mereka bisa kabur ke luar negeri, " kata Anggota Komisi I DPR yang juga Ketua Fraksi PKB, Effendi Choirie.
Dirinya juga tidak menampik kemungkinan Noordin M Top dibantu jaringan teroris internasional, sehingga bisa kabur dari indonesia. Menurut Gus Choi, rencananya Komisi I DPR akan memanggil Menhan, BIN, Panglima TNI dan Polri terkait masalah ini.
"Kita akan mengundang mereka minggu depan terkait maslah ini juga maslah lainnya seperti Namru dan yang lainnya, " pungkasnya.(novel)