Eramuslim.com – Mantan Kapolda Papua sekaligus mantan Komandan Densus-88, Irjen Pol Tito Karnavian menduga ada keterlibatan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam penyerangan di Karubaga, Tolikara, Papua.
“Penyerangan dengan modus pelanggaran HAM seperti ini biasa dilakukan oleh anggota OPM,” kata Tito di Polda Metro Jaya saat Muspida DKI Jakarta (21/7).
Tito mengatakan selama menjabat sebagai Kapolda di Papua, tak jarang ia menemukan kasus yang serupa. Menurut dia, permasalahan di Papua, khususnya Tolikara bukanlah masalah agama pada umumnya.
“Masyarakat di Papua sangat toleran dan moderat dalam hal agama,” ujar Tito.
Tito berharap permasalahan di Papua dapat segera terselesaikan. Selain itu, ia bersama ormas Islam dan masyarakat lainnya juga mendukung penyelidikan dan penegakan hukum dalam insiden tersebut.
“Siapa yang salah harus dihukum sesuai perbuatannya,” kata Tito.
Dalam kesempatan Muspida bersama tokoh Muslim, Tito juga sepakat untuk mendukung rekonsiliasi dan kembali membangun infrastruktur yang rusak. Ia juga berharap masyarakat tidak terprovokasi dan berpikir dengan kepala dingin dalam melihat permasalahan di Tolikara.
Namun aneh, aksi teror dan penyerangan yang dilakukan teroris Gereja Injili terhadap minoritas umat Islam di Tolikara jelas perbuatan teroris, terlebih jika OPM ada di belakangnya, namun mengapa Polri tidak turunkan Densus-88? Apakah karena pelakunya bukan orang Islam maka Polri bersikap seperti itu? Jika demikian, jangan salahkan orang jika berkata Densus-88 dibentuk hanya untuk memerangi umat Islam. Tidak lebih. (rz)