Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang Firman menegaskan aksi peledakan bom yang dilakukan oleh Muhammad Nuh alias Kholid di dalam restoran cepat saji A&W Plaza Kramat Djati Indah, Jakarta Timur Sabtu (11/11) lalu, dipastikan hanya untuk mencari sensasi.
"Sesuai pengakuannya kemarin, kalau dia itu bunuh diri begitu saja, katanya tidak keren, ‘kalau dengan begitu kan keren pak’” ujarnya usai bertemu Kapolri Jenderal Sutanto, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/11).
Menurutnya, dari hasil penyelidikan M. Nuh mengaku hidupnya sudah tidak berarti lagi, sehingga ingin melakukan bunuh diri dengan menarik perhatian banyak orang, termasuk media.
Seperti diketahui Muhammad Nuh (36 tahun) warga Bidaracina, Jatinegara, Jakarta timur ini adalah seorang lulusan STM jurusan Listrik, dan sehari-harinya dia hidup menumpang dengan kakaknya yang bekerja menerima reparasi elektronik.
Lebih lanjut Adang mengatakan, aksi peledakan bom berkekuatan rendah itu, tidak terkait dengan jaringan teroris Noordin M. Top.
"Sementara ini dari pengakuan yang bersangkutan tidak ada kaitan dengan apa-apa, tapi apapun yang terjadi, yang jelas akan kita dalami," tandasnya.
Ia menambahkan, peristiwa peledakan bom itu tidak ada kaitannya dengan rencana kedatangan Presiden Bush, itu merupakan inisiatif pelaku yang dengan berbekal kemampuan yang dipelajarinya ia ingin berusaha mengakhiri hidupnya.
Adang menyatakan, kondisi M. Nuh yang saat ini dirawat di RS Polri Kramat Djati sudah mulai membaik, meski demikian dirinya mengaku belum berencana memindahkan yang bersangkutan ke Polda Metro Jaya untuk kelanjutan penyelidikan. (novel)