Setelah Senin (23/4) kemarin mendatangi kantor Kementerian Hukum dan HAM, ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam hari ini menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Departemen Luar Negeri.
Dalam aksinya mereka kembali menuntut sikap tegas pemerintah agar menolak kehadiran anggota delegasi parlemen Israel dalam sidang Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali pada 23 April-4 Mei 2007.
"Kami ingin mempertanyakan sikap Menteri Luar Negeri Indonesia yang tidak menunjukan sikap sebagai orang yang menjunjung tinggi kebebasan, kemerdekaan, dan juga kedaulatan, " ujar Ketua Forum Umat Islam Mashadi usai diterima perwakilan staf, di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Kamis (26/4).
Ia menilai, jika Menteri Luar Negeri tidak berani bersikap tegas terhadap kehadiran parlemen Israel yang direncanakan akan ikut serta dalam pertemuan di Bali, ini berarti menunjukan pemerintah Indonesia sudah menjadi bagian dari kepentingan AS dan Israel.
Mashadi bersama dengan beberapa perwakilan peserta aksi menyatakan kecewa atas sambutan Deplu dalam aksi unjuk rasa hari ini, sebab mereka tidak dapat bertemu dengan pejabat berwenang di Deplu.
"Saya kecewa karena tidak ada satupun pejabat Deplu yang hadir dalam pertemuan ini, hanya para stafnya saja, sama sekali tidak ada penghargaan dan apresiasi terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, " tandasnya.
Ia menyatakan, Forum Umat Islam berencana mengerahkan beberapa ormas Islam yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, untuk menggelar aksi penolakan kehadiran delegasi parlemen Israel di Bali.
Selain melakukan orasi, peserta aksi yang membawa bendera dari masing-masing ormas ini, juga membagi-bagikan selebaran kepada kendaraan dan pejalan kaki yang melintas di dekat lokasi demonstrasi, sehingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat, akibat badan jalan digunakan demonstran. Penjagaan keamanan juga diperketat, sekitar puluhan aparat kepolisian berdiri menghalangi gerbang masuk kantor Departemen Luar Negeri itu. (novel)