Perwakilan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jakarta, menyerahkan satu kardus obat kuat ‘Kuku Bima’ pada sekretariat Badan Kehormatan DPR RI sebagai bentuk protes terkait dengan keberangkatan 15 anggota Badan Urusan rumah Tangga DPR RI ke Mesir.
Ketua KAMMI Jakarta, Arief Sri Sarjono menyatakan, penegakkan hukum di Indonesia sangat rendah ketika sudah bersinggungan dengan politik. "Wajar, kita beri obat kuat supaya mereka berani menegakkan hukum bagi anggota DPR yang melanggar," katanya di Gedung DPR/MPR, Senin (26/12).
Menurutnya, keberangkatan anggota BURT DPR RI sangat mencurigakan banyak pihak dan agendanya pun tidak jelas, terkesan ditutup-tutupi. KAMMI menganggap kepergian itu tidak tepat dilakukan pada saat kondisi negara sedang sulit akibat banyaknya wabah penyakit.
Oleh karena itu, KAMMI mendesak pimpinan Badan Kehormatan untuk mere-call dan memberi sangsi yang seberat-beratnya pada anggota DPR yang berangkat ke Mesir. KAMMI juga mendesak agar anggota Dewan yang pergi ke Mesir, mengembalikan uang rakyat yang digunakan untuk perjalanan. Jika tidak diindahkan KAMMI rencananya akan melakukan aksi turun ke jalan dengan jumlah massa yang cukup besar.
Namun dalam aksi protesnya, KAMMI yang datang sejak pukul 11.00 WIB tidak berhasil menemui pimpinan Badan Kehormatan DPR RI untuk audiensi. Mereka menyatakan akan menunggu sampai pukul 14.00 WIB karena rencananya akan ada pertemuan antara Ketua DPR dengan Badan Kehormatan. ( novel/ln)