Sejumlah anggota Komisi I juga mendesak Presiden SBY agar mengganti Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Syamsir Siregar. Mereka mengusulkan Wakil Kepala BIN As’ad Ali menggantikan Syamsir untuk periode 2007-2009.
Usulan itu disampaikan beberapa anggota Komisi I DPR Deddy Djamaludin Malik (FPAN), A. Effendy Choirie (FPKB), Hajriyanto Y. Thohari (Golkar) dan lain-lain di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Kepala BIN di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (12/3).
Menurut Deddy, wacana itu nantinya akan direkomendasikan kepada Presiden SBY agar segera mengganti Syamsir yang selama ini kinerjanya dianggap kurang memuaskan.
Buktinya, katanya, banyak terjadi kerusuhan, teror, ksus Ambalat dan kasus perbatasan RI dengan Singapura dan Malaysia, danskasus lain di daerah yang tidak terantisipasi dengan cepat dan benar.
“BIN belum menampilkan paradigma baru atas tuntutan rakyat, melainkan tetap konvensional. Sementara berbagai peristiwa belakangan ini tidak dikerjakan BIN. Sehingga kepercayaan rakyat kepada lembaga pemerintah itu berkurang. Kalau hanya informasi biasa-biasa saja, tidak ada yang kita dapat dari BIN, " terang Deddy.
Effendy Choirie yang juga Wakil Ketua DPP PKB ini terus terang meminta agar Syamsir Siregar segera diganti. "Ya memang begitu, kita melihat kurang bermutu dan tidak memuaskan dalam rapat-rapat dengan DPR. Padahal, institusi BIN itu sebetulnya memiiki posisi strategis dan sangat dibutuhkan untuk kepentingan nasional agar bisa menjadi mata dan telinga yang efektif serta objektif untuk kepentingan negara, ” kata Gus Coi sapaan akrab Sekretaris FKB MPR.
Oleh sebab itu pihaknya mendesak Presiden SBY untuk segera menyiapkan orang yang terbaik dan bisa dijadikan pertimbangan untuk urusan intelejen. "Jadi, jangan semata-mata untuk membagi jabatan karena tim suksesnya dan lain sebagainya, " imbuh dia. (dina)