Anggota Komisi I DPR Effendy Choirie memprediksi, calon Panglima TNI yang dikehendaki presiden SBY adalah Marsekal Djoko Suyanto yang kini menjabat Kasau. Nama itulah yang akan diajukan presiden SBY kepada DPR, awal Januari mendatang sehingga pada rapat paripurna DPR tanggal 11 Januari 2006, calon tersebut sudah bisa diumumkan.
Hati SBY sebenarnya ingin Kasad Djoko Santoso yang jadi Panglima TNI, tetapi karena yang bersangkutan masih ewuh-pakewuh dengan Jenderal Ryamizard yang dianggap seniornya, maka akhirnya yang dipilih Kasau Marsekal Djoko Suyanto. Salah satu alasan yang dipakai adalah sudah saatnya giliran Kasau yang jadi Panglima TNI," ujar Effendy Choirie di Gedung DPR/MPR DPR, Senin (26/12).
Menurutnya, diulur-ulurnya pengajuan calon Panglima TNI ke DPR di antaranya menunggu sampai Jenderal Ryamizard pensiun. Bulan Maret 2006, bekas Kasad itu akan pensiun sehingga tak mungkin lagi diajukan sebagai calon Panglima TNI. "Jadi, skenarionya, Djoko Suyanto jadi Panglima TNI 1-2 tahun, baru nanti menjelang pemilu diganti Djoko Santoso. Di kalangan Angkatan Darat, Jenderal Ryamizard tokoh yang disegani dan dicintai, oleh sebab itu kalau Djoko Santoso merasa sungkan kepadanya, itu sangat masuk akal," papar dia.
Ia menegaskan, masalah Panglima TNI sebenarnya Komisi I DPR sudah sepakat untuk mencalonkan Jenderal Ryamizard tetapi karena presiden SBY kurang sreg, maka pencalonannya jadi terkatung-katung.
"Semua terserah kepada presiden SBY, mau ajukan siapa, kita nggak ada masalah. Toh, pengangkatan Panglima TNI itu menjadi haknya presiden. Siapa yang akan diajukan sebagai calon, kita nggak soal, tapi cepatlah diajukan sehingga pada rapat paripurna, calon itu sudah dapat diumumkan. Kita tunggu, calon yang akan diajukan presiden," katanya.
Sementara Ketua FPDI-P DPR Tjahjo Kumolo mengatakan, sebaiknya calon Panglima TNI yang diajukan presiden ke DPR cukup satu nama saja, bukan empat sehingga tidak membingungkan DPR. Kalau berpedoman pada senioritas, mestinya calon yang diajukan Jenderal Ryamizard Ryachudu, baru setahun sesudah itu, posisinya sebagai Panglima TNI bisa digantikan Kasad Jenderal Djoko Santoso.
"Kita nggak tahu kenapa SBY bilang akan kirim empat nama, apakah itu artinya presiden SBY masih menimbang-nimbang? Ingat, tertundanya pergantian Panglima TNI kalau berkepanjangan dan tidak ada keputusan, akan berakibat menggangu regenerasi di tubuh TNI," terang dia. (dina)