Kafilah Bali optimis dapat menyabet piala dari cabang perlombaan Hifdzhil Quran atau Hafalan Al-Quran.Hasil penilaian pada babak awal peserta utusan Bali mendapat nilai yang cukup tinggi. Demikian yang diungkapkan Ketua LPTQ Bali Fathur Rohim, saat ditemui di arena Qiroatul Qur`an tingkat dewasa,
"Kalau untuk juara umum, mungkin yang berpeluang besar adalah tuan rumah. Tapi kami optimis dapat meraih juara di beberapa cabang lomba seperti Syarhil, Tilawah Anak, dan Hifdzhil Quran, " ujar Fathur.
Pada MTQ Nasional kali ini, Bali membawa 21 kafilah peserta yang akan berkompetisi di enam cabang. Pemerintah Bali tambah Djauhari, sangat mendukung penuh para kafilah untuk tampil dalam MTQ Nasional kali ini."Kami berharap, Bali dapat meraih hasil terbaik, " imbuh Djauha.
Dalam pelaksanaan MTQ XXII sempat terjadi gangguan perangkat IT pada pelaksanaan cabang Tilawah Quran tingkat remaja yang berlangsung di Panggung Utama MTQ, serta cabang Tafsir bahasa Inggris yang berlangsung di ruang Komisi II DPRD Banten. Sehingga penilaian terpaksa dilakukan secara manual. Pada cabang Tilawah di panggung utama MTQ, perangkat IT sempat ngadat di tengah-tengah lomba, namun kemudian kembali berfungsi.
Dewan Hakim Amir Husain, sempat mengeluhkan perangkat IT, karena hingga cabang Tafsir bahasa Inggris berakhir, peralatan itu masih belum berfungsi. Kondisi sama juga terjadi saat digelar cabang Tafsir bahasa Indonesia.
Salah seorang kafilah dari Sumatera Utara, Hamdan Nasution, mengungkapkan, gangguan perangkat IT itu berpengaruh terhadap peserta. "Karena saat terjadi (gangguan IT) peserta sedang mulai, sehingga tidak ketahuan kapan dia (peserta) harus berhentinya. Hasil penilaian dewan hakim juga menjadi tidak terketahui, "ujarnya.
Namun, menurutnya dewan hakim langsung melakukan rekap penilaian secara manual, namun sarana penunjang perangkat IT, khususnya untuk bisa melihat hasil penilaian, perlu ditingkatkan agar dapat secara jelas dilihat. "Sebenarnya yang aman memang secara manual, " ungkap Hamdan. (novel/dpg)