Eramuslim.com – Kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tak kunjung diproses hukum, menuai reaksi keras dari umat Islam.
Rencananya, pada pada Jumat 4 November 2016 pekan depan dikabarkan satu juta umat Islam akan menggelar demo besar-besaran dan mengepung Istana Presiden.
Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Keadilan (GPK), Bursah Zarnubi mengingatkan para koordinator lapangan (Korlap) aksi gerakan bela Al-Qur’an mewaspadai masuknya pihak yang berpotensi membuat kekacauan.
“Harus diwaspadai masuknya penyusup. Karena bisa saja aksi unjuk rasa penista agama yang berlangsung damai menjadi kacau balau karena adanya penyusup. Kalau sudah begitu, jelas blunder,” kata Bursah saat dihubungi, Rabu (26/10/2016).
Bursah juga berharap para peserta unjuk rasa tetap menjaga ketertiban serta menjunjung kedamaian. Hal ini agar pesan yang akan disuarakan tidak menjadi sia-sia.
“Demo kan hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya, tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tertib,” ujar mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 1986-1987 ini.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin mengatakan, pada tanggal 4 November 2016 akan ada gerakan bela Al-Qur’an secara besar-besaran dalam skala nasional.
Novel mengatakan, sekitar satu juta massa yang dimotori FPI bersama mahasiswa dan buruh akan turun ke jalan untuk menuntut penista agama dan penghina ulama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera diproses secara hukum.(ts/pm)