Kontroversi perlu tidaknya daerah pemilihan (Dapil) pemilu itu ditambah, dikurangi, atau disempurnakan menjadi wewenang Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga untuk menentukan Dapil tersebut tidak perlu lagi dibentuk badan khusus dari lembaga independen untuk mengurus Dapil.
Hal itu mengemuka dalam dialektika demokrasi bertajuk “Format Ideal Daerah Pemilihan Dalam Pemilu” bersama Ketua Pansus RUU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan, Bursah Zarnubi (Ketua Umum DPP PBR), Nursuhud (Diklatpusat DPP PDIP) dan Hadar N Gumay (Direktur Cetro) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Jumat (13/7).
Menurut Hadar, hal yang lebih penting diperhatikan adalah masalah jumlah kursi di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota yang harus dicermati, karena hal itu berkaitan erat dengan (calon anggota legislatif) caleg yang akan masuk DPR dan kertas suara pemilu.
“Dengan sistem pemilu proporsional terbuka ini maka Dapil Provinsi/Kabupaten/Kota harus disempurnakan agar tidak menyimpang. Misalnya ada daerah yang jumlah kursinya lebih dari 12 kursi, padahal kursi yang dipilih hanya 10 kursi, ” kata Hadar N Gumay.
Selain itu Dapil yang harus disempurnakan, katanya, adalah Dapil daerah pemekaran, daerah bencana seperti Lumpur lapindo Sidoarjo Jawa Timur, Aceh-Nias pasca tsunami, Yogyakarta, dan daerah konflik.
Sementara Ferry Mursyidan Baldan (Golkar) menyatakan, harus ada keseimbangan Dapil antara Jawa dan luar Jawa, meski tidak sama dengan Jawa mengingat jumlah penduduknya berbeda. Misalnya sebanyak 53 persen di Jawa dan 47 persen di luar Jawa. "Keseimbangan itu juga untuk menjaga NKRI, " katanya.
Hal serupa disampaikan Nursuhud. Pihaknya mendukung perlunya disempurnakan Dapil Pemilu tersebut. Kalau pun diperkecil, katanya, langkah itu semata-mata untuk memperkecil ongkos politik.
Tapi, Bursah Zarnubi mengaku khawatir dalam pembahasan RUU Pemilu tersebut ada upaya parpol-parpol besar untuk menghambat parpol kecil dan parpol baru dalam mengikuti pemilu 2009. Parpol yang berbasis luas ingin Dapilnya diperluas. "Sebaiknya Dapil pemilu itu tidak dirubah, " harap dia. (dina)