Hari Jum’at ini akan menjadi hari, "Pembubaran Ahmadiyah". Ormas-ormas Islam rencananya usai shalat Jum’at akan menyelenggarakan aksi di Bunderan Hotel Indonesia (HI), yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. Aksi menuntut pembubaran Ahmadiyah ini sudah berulang-ulang diselanggarakan ormas-ormasi Islam. Tetapi, pemerintah tidak bergeming, dan sampai hari ini masih membiarkan Ahmadiyah hidup.
Para ulama, pemimpin ormas Islam, sudah melakukan segala upaya, mendatangi para pejabat Indonesia, aparat penegak hukum, dan bahkan sudah berkirim surat kepada Presiden SBY, agar mengambil keputusan membubarkan Ahmadiyah. Bahkan, aksi di depan Istana Negara, sudah berlangsung berulang-ulang yang di selenggarakan ormas Islam, tetapi pemerintahan SBY, nampaknya masih sangat ‘sayang’ dengan Ahmadiyah, sehingga Ahmadiyah tetap di biarkan hidup. Inilah yang menyebabkan timbulnya konflik di akar rumput, yang dapat mengancam stabilitas negara.
Bahkan, kemarin Komisi VIII, bertemu dengan tokoh Ahmadiyah, Abdul Basith, yang dengan beraninya mengatakan bahwa sesudah Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam, masih ada nabi yaitu Gulam Mirza Ahmad dari India. Inilah yang membuat umat Islam, para ulama serta para pemimpin ormas Islam tidak dapat mentolerir.
Aksi damai ini untuk mendesak agar Jamaah Ahmadiyah dibubarkan. Rencananya, digelar usai salat Jumat. Berbagai ormas ikut serta seperti Front Pembela Islam (FPI), dan Forum Umat Islam (FUI).
"Ini aksi damai, tidak akan anarkis. Pesertanya nanti akan taat pada pimpinan aksi. Para habaib dan ustad akan orasi," ujar penanggung jawab aksi, Ustad Bernard Abdul Jabbar, kepada para wartawan di Jakarta.
Usai menggelar aksi di Bundaran HI, massa akan long march ke kantor Komnas HAM yang terletak di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat. Massa ingin mengingatkan kepada Komnas HAM agar tidak hanya melindungi Ahmadiyah.
"Ahmadiyah berlindung ke Komnas HAM. Komnas HAM membela luar biasa sekali Ahmadiyah atas nama HAM. Komnas HAM harus melindungi semua orang," ujar Ustad Bernard.
Diperkirakan, jumlah massa yang akan hadir sekitar seribu orang. Bahkan, warga dari daerah dikabarkan datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi damai ini. Mereka dianjurkan untuk memakai pakaian putih.
"Ribuan yang akan hadir. Apalagi dari daerah juga ada yang datang. Kita mendesak Ahmadiyah dibubarkan," tutupnya. Langkah ini akan terus diambil oleh ulama, pimpinan ormasIslam, dan tokoh yang akan terus memperjuangkan dibubarkan Ahmadiyah.
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indoneisa (DDII), Syuhada Bahri, mengatakan, "Tidak ada pilihan lain, kecuali Ahmadiyah harus dibubarkan", tegasnya. (mhi/inlh)