Eramuslim.com – Jokowi tak bisa dipertahankan lagi. Memasuki triwulan ketiga tahun pertama masa tugasnya, Jokowi terbukti gagal menjalankan dan mengelola negara. Begitu disampaikan Jurubicara Aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule melalui pesan elektronik (2/7).
“Mempertahankan Jokowi sebagai presiden sama saja membiarkan kebodohan merajalela,” tegas Iwan Sumule.
Segala harapan yang digembar-gemborkan bila Jokowi memimpin negara pada musim kampanye pilpres lalu, sebut Iwan Sumule, tidak terbukti. Salah satunya terkait nasib rupiah. Dolar dijanjikan akan turun ke Rp 10.000 tapi nyatanya kini malah ambruk dan bertahan di kisaran Rp 13.000-an, bahkan sekarang ini sudah mendekati Rp.14.000,-.
Jokowi, sebut Iwan Sumule, menambah utang negara lebih dari 32 miliar dolar tapi utang itu tidak memberikan manfaat dan dampak terhadap ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Jokowi, sebut aktivis 1998 ini, juga ternyata presiden yang anti demokrasi. Baru-baru ini Jokowi mengusulkan kembali dimasukkannya pasal penghinaan presiden dalam KUHP. Padahal, pasal ini telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi pada 2006 lalu.
Di Dalam pemerintahan Jokowi yang baru memasuki triwulan ketiga, korupsi dan suap juga merajalela.
“Tak ada pilihan lain bagi kita, Jokowi harus segera dilengserkan. Kemarin Jokowi dianggap sumber harapan, sekarang sumber masalah. Kemarin Jokowi adalah kita sekarang tidak lagi,” ajak Iwan.(rz)