Jubir Anies: Tiba-tiba Ada Ahli Rumput, Jelas Ini Politisasi

Jubir Anies: Tiba-tiba Ada Ahli Rumput, Jelas Ini Politisasi

eramuslim.com – Rencana Kementerian PUPR untuk memperbaharui lapangan rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang memakan biaya hingga Rp 6 miliar dianggap berlebihan.

Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra bahkan menganggap pemeriksaan yang dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua PSSI dan Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono, sebagai bagian dari politisasi.

“Tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput, hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan,” ujar Surya lewat keterangan tertulisnya, Rabu (5/7).

Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang ini juga menyoroti sikap dua menteri yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS.

Padahal seharusnya yang bisa menilai tersebut layak atau tidak adalah FIFA. Artinya, tidak etis jika kemudian seseorang yang memiliki kepentingan bisnis justru diminta untuk memberikan evaluasi.

“Yang jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya?” tanya dia.

Alumnus Universitas Leiden di Belanda ini juga mendapat kabar kalau PT Jakarta Propertindo (JakPro) sebagai penanggung jawab JIS tidak diajak untuk melakukan inspeksi. Justru kunjungan langsung diambil alih pemerintah pusat dengan menggandeng PT Karya Rama Prima.

Surya menerangkan, JIS dibangun sepenuhnya oleh tenaga kerja anak bangsa dibantu konsultan Buro Happold, yang juga membangun Tottenham Hotspurs Stadium, di Inggris. Sehingga desainnya tentu mengikuti standar dan FIFA Stadium Guideline yang juga digunakan di Tottenham Hotspurs Stadium.

Jika alasan fasilitas parkir JIS kurang, Surya menyebut, FIFA Stadium Guideline tidak menyebut batas minimal parkir yang harus disediakan. Arahan umumnya adalah pada penggunaan transportasi publik dan modal split.

“JIS sendiri saat ini memiliki 1.200 parkir yang diprioritaskan untuk tim, penonton dengan disabilitas, VVIP dan undangan khusus. JIS juga didukung kantong parkir yang berada di area sekitar, seperti RS Sulianti Saroso, Kemayoran dan Ancol,” ujar dia.

Atas dasar hal tersebut, Pemerintah diminta segera berhenti mempolitisasi JIS. Sebab selain bertentangan dengan akal sehat, juga potensi penghamburan keuangan negara.

“Jangan sampai hanya karena syahwat kekuasaan yang berlebihan, demokrasi dirusak dan mendiskreditkan karya anak bangsa sendiri,” tutupnya.

 

(Sumber: RMOL)

Beri Komentar

19 komentar

  1. Makanya dulu waktu bangun jis itu bagi2 jatah…supaya gak diusilin…kalau dibagi jatah korup mau ditanam rumput ilalang juga pada diem…

  2. Jubir seperti nya sdg ikut jadi tameng atas nikmat fasilitas yg telah diterima nya, walau terlihat konyol.

  3. Mau tanya, apakah stadion JIS sdh pernah dikatakan memenuhi standar FIFA shg para kadrun ngotot sdh memenuhi standar FIFA, kalo hanya konsultan disain sih tinggal disain lha kan beda dengan realisasinya, krn yg disain ama yg bangun pasti beda orgnya

    1. Kalian yg bilang ” tidak memenuhi standar fifa”.
      Sudah di cek oleh fifa???
      Kok jadi diputar balik, seperti kebiasaan komunis?

  4. Mau Dadakan…, Tiba tiba… dan Sekonyong lontong kek…!!!???, yang Jelas semua Fasilitas Stadion Bola dimanapun, Kapanpun Kalau untuk Event International Harus DiCheck Standard FIFA dan Dunia…., yang jadi Pertanyaan dulu saat bangun apa sudah Konsultasi dengan FIFA beluuummm…???, Jawaaabbb…!!!!

  5. Duh….jadi makin membingungkan rakyat.
    Bapak2 ” pejabat “, yg mempersoalkan ttg kelayakan JIS.
    Undang AHLINYA, jadi gak ngawur.
    Seperti pernyataan seorang menteri, “pintu cuma 1 ( satu)”.
    Apa ” gila” ,perancang bangunan segitu besar cuma 1 pintu ( keluar-masuk).????
    Yg logis dong kalo komen.
    Biar gak ribet.
    ** BUAT SAJA STADION BARU, YG DIATAS STANDARD JIS.
    Tunjukan anda2 bisa kerja.!!!
    Soal dana, gampang.
    Cina pasti bisa ngasih hutang lagi.

  6. 6 M … Duh buat bangun/ renovasi gedung sekolahan aja di daerah pedesaan yang lebih real membutuhkan… Merdeka

  7. Sy srtuju kalau itu penghambur hambur iang negara baiknya memang betul apa yg dikomentar bang towel uang 6 M mending bagikan kpd anak2 miskin di lampu merah yg ribuan jumlahnya

  8. Harap maklum saja. Trotoar saja dipermasalahkan, dipolitisir penghilangan jejak katanya. ajaib

  9. Saya fikir yg mempolitisasi itu sp yah, klu ketum pssi sudah jelas tahu standarnisasinya berdasarkan hasil stadion2 yg sudah di acc buat piala dunia u20, jadi wajar dong pssi sm menpur memacunya kesana, ini terkesan maling teriak maling kwk kwk kwk up sorry hehe

  10. Memang kenapa, gak terima dipolitisasi?. Dari pada kami digoblokin sama kalian lebih bagus dipolitisasi, kita jadi tahu bahwa JIS cangkangnya saja yang bagus tapi nihil standarisasinya. Cuk…

  11. Jis SDH urusan pemerintah bukan LG Anis, ngapain jubir Anis repot, takut diusut yah proyek JIS