Jokowi Tidak Punya Kemampuan Pimpin Indonesia, Dia Cuma Hasil Pencitraan dan Propaganda Kelompok Tertentu

jokowi-james_riadi_20131012_123125_zps4ef196e2Eramuslim.com – Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan, naiknya Joko Widodo menjadi presiden adalah akibat propaganda yang luar biasa. Dengan propaganda itu, Jokowi diibaratkan seperti “Superman” yang datang dari dunia lain.
“Bahwa bapak kita ini jagoan di Solo yang cuma sembilan kecamatan dengan rakyatnya yang begitu manis, lalu dipropagandakan sedemikian hebatnya,  dan sim salabim jadilah dia presiden,” kata Margarito saat menjadi narasumber Grup Diskusi Indonesia  “Evaluasi 1 Tahun Jokowi-JK” di Restoran Pempekita, Tebet, Jakarta, Sabtu (17/10).
Ia menjelaskan, orang-orang yang dipimpin oleh Jokowi, kelasnya jauh di atasnya seperti Rizal Ramli, Luhut Pandjaitan, Darmin Nasution dan lainnya. Jadi, ujarnya, bagaimana Jokowi mau memerintah jika kelas para pembantunya saja ada diatas, bahkan sejajarpun tidak.
“Ini faktual, siapa yang kenal Jokowi? Ini kan akibat propaganda yang begitu hebat dengan mobil esemka yang begitu manis, ga tau mobil itu sekarang ada dimana,” ujarnya.
Menurutnya, Jokowi tidak cukup kapasitasnya untuk jadi “bos besar” di republik yang dengan 230 juta orang dengan segala masalah yang lebih rumit.
Ini orang biasa di Solo, sembilan Kecamatan, naik dengan begitu manis, adem, tiba-tiba disuruh mikir geopolitik, geostrategi, ngaco kita ini,” tegasnya.
Ia melanjutkan, di tengah situasi sulit seperti ini, justru bangsa ini dipimpin oleh orang yang tidak cukup konsisten. Ia menilai, agak sulit untuk tidak mengatakan bahwa beliau tidak mengerti persoalan itu.
“Kita tidak bisa berharap banyak dari pemimpin kita yang sekarang karena memang tidak cukup punya kapasitas untuk menjadi pemimpin bangsa begini besar dengan masalah yang begitu rumit, itu di dalam negeri. Belum lagi masalah international yang kita tidak bisa keluar dari masalah itu,” tukasnya. Nah, jadi yang memilih Jokowi dalam pilpres kemarin itu sebenarnya telah tertipu oleh pencitraan yang memang dilakukan secara massif dan terstruktur. Siapa yang ada di belakang Jokowi? Lihat saja sekarang siapa cukong atau grup usaha yang paling diuntungkan? (ts/pribuminews)