Jokowi: Setelah MEA, Indonesia Akan Masuk TPP, Blok Eropa, Lalu Blok Cina

jokowi-james_riadi_20131012_123125_zps4ef196e2Eramuslim.com – Setelah memasuki perdagangan bebas di kawasan ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia disebut-sebut akan ikut serta dalam perdagangan blok Amerika atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Padahal, keikutsertaan Indonesia dalam TPP masih menuai banyak pro dan kontra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan di blok-blok negara asing tersebut merupakan suatu keharusan. Hal ini agar Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara lain.
“MEA sudah masuk kita mulai awal tahun ini. Bentar lagi mau enggak mau kita akan masuk lagi ke Trans-Pacific Partnership, bloknya Amerika. Mau enggak mau bentar lagi ikut juga dengan blok Eropa. Kemudian blok China, jadi sudah enggak bisa ditolak lagi,” jelas dia saat acara peluncuran program investasi menciptakan lapangan kerja tahap III dan peresmian pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing di Wonogiri, Jumat (22/1/2016).
Dia menjelaskan, tujuan pemerintah berfokus pada sektor infrastruktur salah satunya untuk bersaing dengan negara lain. Pasalnya, saat ini era persaingan sudah terjadi baik antar individu, kota, provinsi bahkan negara.
“Begitu kita bilang tidak mau ke TPP, kejadiannya, barang kita masuk ke sana (Amerika) kena pajak 15 persen. Produk masuk ke sana pajak 20 persen. Yang masuk anggota kan diberikan pajak nol persen. Artinya barang kita enggak bisa bersaing,” ujar dia.
Hal inilah yang membuatnya semakin mendorong Indonesia untuk masuk dalam perdagangan bebas blok Amerika, Eropa dan China. Sehingga, dapat terjadi persaingan yang sehat.
“Jadi mau enggak mau, dengan infrastruktur yang siap, produktivitas kita akan naik. Daya saing akan naik. Dengan infrastruktur itu efisiensi kita jadi lebih baik karena harga barang lebih murah. Arahnya ke sana,” tandasnya.Setelah memasuki perdagangan bebas di kawasan ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia disebut-sebut akan ikut serta dalam perdagangan blok Amerika atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Padahal, keikutsertaan Indonesia dalam TPP masih menuai banyak pro dan kontra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan di blok-blok negara asing tersebut merupakan suatu keharusan. Hal ini agar Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara lain.
“MEA sudah masuk kita mulai awal tahun ini. Bentar lagi mau enggak mau kita akan masuk lagi ke Trans-Pacific Partnership, bloknya Amerika. Mau enggak mau bentar lagi ikut juga dengan blok Eropa. Kemudian blok China, jadi sudah enggak bisa ditolak lagi,” jelas dia saat acara peluncuran program investasi menciptakan lapangan kerja tahap III dan peresmian pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing di Wonogiri, Jumat (22/1/2016).
Dia menjelaskan, tujuan pemerintah berfokus pada sektor infrastruktur salah satunya untuk bersaing dengan negara lain. Pasalnya, saat ini era persaingan sudah terjadi baik antar individu, kota, provinsi bahkan negara.
“Begitu kita bilang tidak mau ke TPP, kejadiannya, barang kita masuk ke sana (Amerika) kena pajak 15 persen. Produk masuk ke sana pajak 20 persen. Yang masuk anggota kan diberikan pajak nol persen. Artinya barang kita enggak bisa bersaing,” ujar dia.
Hal inilah yang membuatnya semakin mendorong Indonesia untuk masuk dalam perdagangan bebas blok Amerika, Eropa dan China. Sehingga, dapat terjadi persaingan yang sehat.
“Jadi mau enggak mau, dengan infrastruktur yang siap, produktivitas kita akan naik. Daya saing akan naik. Dengan infrastruktur itu efisiensi kita jadi lebih baik karena harga barang lebih murah. Arahnya ke sana,” tandasnya. (ts/okezone)