Eramuslim.com – Hampir satu tahun yang lalu, 25 Agustus 2015 lalu, Presiden Republik Indonesia masih berkata,
“Tenang, duit masih banyak…”
Saat itu, Presiden Jokowi menebar optimisme agar seluruh rakyat Indonesia tidak pesimis dengan kondisi ekonomi saat ini. Jokowi memastikan uang yang ada di kocek negara ini masih aman dan bisa mengatasi krisis.
“APBN kita masih Rp 460 triliun, APBD Rp 273 triliun, dan BUMN masih punya Rp 130 triliun. Itu belum termasuk dana pihak swasta. Intinya, kita masih pegang duit,” ucap Jokowi usai membuka Munas IX Majelis Ulama Indonesia di Gedung Grahadi, Surabaya. Jokowi meminta semua pihak tidak larut dalam bayang-bayang krisis. Semua harus optimis. (Koran Rakyat Merdeka, edisi Rabu 26 Agustus 2015)
Pernyataan ini serta merta dibantah oleh pernyataan Menteri Keuangan yang baru dilantik beberapa hari lalu. Kamis minggu lalu (4/8), Sri Mulyani menyatakan, “Mustahil bangun infrastruktur dengan anggaran saat ini…”
Di gedung Bursa Efek Indonesia, kemarin, Rabu (10/8), Menteri Keuangan yang pernah menjadi Direktur Pelaksana IMF ini kembali menyatakan, “Pemerintah tidak memiliki dana dan tidak seharusnya semua infrastruktur dibangun pemerintah…”.
Sri Mulyani juga menyatakan APBN akan dipotong Rp 131 TRILIUN karena uang nya gak ada.
Pertanyaan saya:
1. Siapa yang Anda percayai saat ini? Presiden Joko Widodo atau Menteri Keuangan Sri Mulyani?
2. Siapa yang berdusta selama ini? Presiden Joko Widodo atau Menteri Keuangan sebelumnya, Bambang Brodjonegoro atau Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani?
3. Hutang Luar Negeri selama ini ke beberapa negara, terutama ke Cina lalu kemudian digunakan oleh siapa dan untuk apa? Uangnya kemana? Yang nanggung nanti bayar utang siapa?
Sungguh dengan kondisi yang seperti ini, sangat tidak cukup dan ironis jika kita hanya mendoakan saja.
#SelamatkanIndonesia
[Azzam Mujahid Izzulhaq]
(ts/ppy)