Eramuslim.com – Tokoh masyarakat Maluku di Jakarta, Angelina Pattiasina mengaku tidak lagi menaruh harapan kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Maluku. Menurutnya, Jokowi sepertinya tidak kunjung memahami sejarah dan potensi Maluku yang sesungguhnya.
“Saya sudah berhenti berharap kepada pemerintahan ini, karena saat rakyat Maluku kini makin miskin, negara tidak hadir menolong masyarakat Maluku,” kata Angelina di sela-sela buka puasa bersama pemuda-pemudi Maluku se-Jabodetabek, di Jakarta, Sabtu (4/7).
Mantan anggota DPR RI dari PDIP itu mengatakan, kunjungan Jokowi ke Maluku beberapa waktu lalu pun hanya secara simbolis saja. Sebab, Jokowi memang tidak memahami Maluku. “Entah darimana dasar berfikirnya, tiba-tiba mendeklerasikan Pulau Buru sebagai lumbung beras nasional,” kata Angelina.
Bekas narapidana korupsi karena menerima cek pelawat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu menambahkan, gagasan Jokowi yang akan menjadikan Pulau Buru sebagai lumbung pangan merupakan hal ironis. Sebab, bahan pangan pokok bagi masyarakat Maluku adalah sagu. “Apa orang Pulau Buru mau disuruh makan beras dan impor tambah lagi?” ucapnya.
Karenanya jika pemerintah memang punya niat baik kepada Maluku, Angelina menyarankan agar masyarakat di provinsi kepulauan itu tidak didorong jadi petani. Sebab, Maluku punya potensi di bidang kelautan dan perikanan.
“Kenapa Jokowi tidak memperkuat Maluku jadi lumbung ikan sebagaimana yang telah dirintis oleh Presiden SBY? Sepertinya, ada kekeliruan Negara dalam memperlakukan Maluku hingga makin miskin,” tegasnya.
Ia tak mau Maluku terus-terusan miskin karena pemerintah pusat salah mengambil kebijakan. “Jangan salahkan daerah Maluku terus terhadap kemiskinan yang membelenggunya. Apa Maluku itu tidak wilayah NKRI. Kalau tidak, katakan itu ke kami, sehingga kami juga bisa mengambil sikap,” pungkasnya.(rz/jppn)