eramuslim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan soal etika sopan santun ketimuran dalam menyampaikan pendapat, terkait ‘gelar alumnus memalukan’ dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM). Begini respons Ketua BEM KM UGM.
“Saya justru berharap Pak Presiden bercermin terlebih dahulu,” kata Ketua BEM KM UGM, Gielbran Mohammad Noor saat dimintai konfirmasi detikJogja, Kamis (14/12/2023).
“Merefleksikan apa yang diucapkan terhadap apa yang telah dilakukan. Apakah mengintervensi konstitusi demi pencalonan sang putra sudah sesuai dengan etika dan adab ketimuran?” sambungnya.
Menurut Gielbran, Jokowi juga melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan adab ketimuran. Dia lalu menyebut soal revisi UU KPK hingga soal kebebasan berpendapat.
“Apakah merevisi UU KPK yang menyebabkan KPK semakin tumpul dalam memberantas korupsi sudah sesuai dengan etika dan adab ketimuran? Apakah membungkam kebebasan berpendapat melalui berbagai macam intimidasi sudah sesuai dengan etika dan adab ketimuran?” ucap Gielbran.
Gielbran mengatakan, pemberian nominasi ‘alumnus paling memalukan’ untuk Jokowi itu semata-mata sebagai wujud kritik dari BEM KM UGM.
“Ini merupakan wujud kritik kami terhadap demokrasi dan kondisi konstitusi negeri ini. Saya berharap substansi yang coba kami suarakan tidak terdistraksi dengan fokus-fokus lain,” ujar Gielbran.
Sebelumnya, Presiden Jokowi merespons santai soal gelar ‘alumnus paling memalukan’ dari BEM KM UGM. Jokowi menyatakan dalam demokrasi hal itu boleh-boleh saja.
“Ya itu proses demokrasi, boleh-boleh saja,” kata Jokowi kepada wartawan di Kali Sentiong, Jakarta Utara, Senin (10/12/2023), dikutip dari detikNews.
Meski begitu, Jokowi juga mengingatkan soal etika sopan santun dalam menyampaikan pendapat. Namun, Jokowi tidak lantas menganggap nominasi tersebut berlebihan.
“Tetapi perlu saya juga mengingatkan kita ini ada etika sopan santun ketimuran,” ujar Jokowi saat itu.
“Ya biasa saja,” kata Jokowi saat ditanya apakah nominasi yang disematkan kepada dirinya itu berlebihan atau tidak. (sumber: Detik)