Eramuslim.com – Pemerintahan Jokowi diingatkan untuk segera menyelesaikan masalah merosotnya nilai tukar rupiah. Juru bicara PKS Muda bidang Ekonomi, Muhammad Kholid mengatakan, jika masalah ini dibiarkan larut akan mengulang sejarah krisis tahun 1998.
“Merosotnya rupiah menjadi pertanyaan semua orang. Memori kolektif kita sebagai bangsa teringat kembali pada memori 20 tahun yg lalu. Apakah akan terjadi seperti itu lagi?,” ungkap Kholid dalam acara PKS Muda Talks di Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).
Menurut Kholid, pemerintah sebagai pembuat kebijakan memiliki peran penting dalam permasalahan tersebut. Sebab, merosotnya nilai tukar rupiah juga dipangruhi oleh rapuhnya fundamental ekonomi Indonesia.
“Fundamental ekonomi kita tidak kuat, dan tidak mungkin otoritas menyebut fundamental ekonomi kita rapuh. Bisa dicek di website pemerintah tentang data-data transaksi berjalan kita, semuanya menunjukan defisit,” ujarnya.
Selain karena faktor eksternal, yakni kebijakan The Federal Reserve (The Fed) menaikkan nilai suku bunga. Hal lain yang harus diperhatikan oleh masyarakat adalah tingginya utang luar negri.
Menurut Kholid, akan menjadi bumerang di kemudian hari jika kondisi nilai tukar rupiah tidak segera ditangani.
“Pada tahun 98 otoritas tidak memperkirakan akan ada krisis terhadap nilai tukar rupiah, sehingga utang yang dimiliki pemerintah saat itu semakin bertambah besar. Hari ini pun seperti itu, utang luar negri kita semakin tinggi, jangan sampai kita mengulang sejarah,” paparnya.