eramuslim.com – Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Presiden Joko Widodo tidak tergoda dengan perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.
Demokrat meminta Jokowi tegas menyatakan tolak perpanjangan masa jabatan seperti Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Herzaky, Jokowi sedang diuji untuk bisa memastikan pemilu berjalan tepat waktu.
“Karena ini tes-tes ini, uji kepemimpinan seorang Joko Widodo, kalau pemilu ini bisa berjalan tepat waktu, kita bisa apresiasi, makasih pak Jokowi bapak meninggalkan warisan yang baik untuk demokrasi minimal untuk satu hal bahwa pemilu seusai konstitusi berjalan 5 tahun secara kontinyu,” ujarnya dalam diskusi yang digelar Lembaga Survei KedaiKopi di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/3)
“Ini sesuatu yang luar biasa, ini bukan hal yang mudah karena kita tahu godaan kiri kanannya luar biasa,” sambungnya.
Herzaky menceritakan, SBY ketika tahun 2012-2013 banyak pihak yang menggoda untuk perpanjangan masa jabatan. Ada orang-orang menemui SBY di Istana dan Cikeas untuk menawarkan penambahan masa jabatan melalui mekanisme di DPR/MPR.
Namun, SBY secara terang-terangan menyampaikan ke publik bahwa menolak perpanjangan masa jabatan. Pernyataan SBY, kata Herzaky, tegas menolak berbeda dengan Jokowi yang bilang hanya taat konstitusi. Herzaky mengatakan, konstitusi pun masih bisa diubah.
“Pak SBY di salah satu talkhsow disampaikan kenapa begini ya, beliau sampaikan mau dibujuk bujuk kaya apa saya tidak mau. Bukan sekedar bilang saya taat konstitusi, kalau konstitusi diubah gimana?” ujarnya.
“Tapi beliau menyampaikan saya taat konstitusi, tak akan mengkhianati amanah reformasi, tapi yang paling penting beliau sampaikan saya cukup di sini dua periode sudah lebih dari cukup. Selanjutnya harus ada pergantian kepemimpinan sesuai amanah konstitusi. Jadi beliau tidak mau, tegas gitu,” jelas Herzaky.
Dengan adanya pernyataan itu, tidak ada lagi yang berani menawarkan SBY perpanjangan masa jabatan. Tidak ada lagi pergerakan di balik layar dan bawah tanah.
“Enggak ada juga gugatan pengadilan, dan enggak ada yang berani,” imbuh Herzaky.
Maka itu, Zaky menyarankan Jokowi sebaiknya memberikan pernyataan tegas menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tanpa tergoda bujuk rayu.
“Jadi bagi saya ini ujian kepemimpinan seorang Joko Widodo apakah beliau akan tunduk dan takluk oleh bujuk rayu segelintir orang yang haus dengan kekuasaan yang ingin terus melanggengkan kekuasaan tanpa mau bersusah payah,” ujar Herzaky.
[Sumber: Merdeka]