Eramuslim.com – Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar ikut menyoroti harta kekayaan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat naik drastis di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Aziz, hal itu merupakan kezaliman nyata. Dimana saat rakyatnya makin melarat, para pejabatnya malah makin tajir.
“Itu adalah kebinasaan di atas kebinasaan. Dosa di atas musibah,” kata Aziz dihubungi PojokSatu.id, Selasa (14/9/2021).
“Ini perampokan besar-besaran, rakyat banyak susah tapi pejabat makin kaya,” sambungnya.
Aziz menyebut, sejatinya tak ada yang salah harta kekayaan para pejabatan naik. Akan tetapi semestinya harus dibarengi dengan kesejahteraan rakyatnya.
“(Tak masalah) Jika makin kaya. Tapi rakyat juga makmur seperti di Dubai dan Qatar, ya gak masalah,” sindirnya.
Namun yang terjadi di Indonesia disebut Aziz sebagai hal yang miris. Pejabatnya kaya, sementara rakyatnya makin melarat.
“Karena jadi pejabat dan abdi negara sudah jelas mengabdikan hidupnya untuk rakyat, termasuk harta dan jiwa raganya. Ini malah makin kaya,” heran Aziz.
Sebelumnya, dilaporkan jumlah harta kekayaan para pejabat naik drastis selama pandemi Covid-19 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs resmi KPK.
Diketahui kekayaan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo naik sekitar Rp8,9 miliar.
Pada LHKPN yang dilaporkan 12 Maret 2021, harta kekayaan Jokowi mencapai Rp63,6 miliar. Jumlah itu meningkat dari LHKPN Jokowi pada 29 Februari 2020 yang berada di angka Rp54,7 miliar.
Harta terbesar Jokowi saat ini berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp53,3 miliar.
Jumlah itu meliputi 20 aset tanah dan bangunan di Surakarta, Karanganyar, Jakarta Selatan, Boyolali, Sragen, dan Sukoharjo.
Disusul Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan dengan jumlah harta kekayaan terbarunya per 31 Desember 2020 mencapai Rp2.428.784.082.978.