Eramuslim.com – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menilai presiden periode 2024-2029 nanti harus memiliki nyali dan keberanian untuk memimpin Republik Indonesia.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu menyindir soal pemimpin yang kerap membuat janji palsu.
Said Didu juga menyinggung bahwa pempin berani dan bernyali yang dimaksud Jokowi itu termasuk dalam berbohong, serta menambah utang negara.
“Termasuk berani dan bernyali membuat janji palsu, berbohong, dan menambah utang?,” ucap Said Didu dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (7/6).
Sementara itu, Jokowi juga menegaskan bahwa dalam pernyataannya, sosok pemimpin yang punya nyali dan keberanian itu ada pada Ganjar Pranowo.
“Pemimpin ke depan seperti Ganjar Pranowo, memang nyali itu nomor 1, berani nomor 1 dan saya lihat Pak Ganjar punya,” kata Jokowi saat hadiri rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan di Lenteng Agung pada Selasa, (6/6).
Selain itu, dalam acara tersebut, Jokowi juga angkat bicara soal cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Menurut dia, kepala negara punya beban moral untuk menjaga keamanan saat pelaksanaan pemilu.
“Sudah saya sampaikan bahwa saya cawe-cawe tuh, menjadi kewajiban moral, menjadi tanggungjawab moral saya sebagai presiden di masa transisi 2024,” tegas Jokowi.
Menurut dia, negara harus memastikan proses pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman, tentram dan kondusif. Sehingga, Jokowi tidak boleh diam sebagai Kepala Negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Harus menjaga agar pilpres itu bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa. Masa riak-riak yang bahayakan bangsa dan negara, saya diem? Enggak lah,” imbuhnya.
Sumber: suara