Jokowi Ambil Alih Kerjaan RT, Nicho Silalahi: Anda Mempertontonkan Betapa Miskinnya Rakyatmu

Eramuslim.com – Aktivis Molekul Pancasila, Nicho Silalahi memberikan kritik pembagian sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021).

Diketahui, pembagian sembako itu menimbulkan kerumunan massa. Bahkan aturan protokol kesehatan (prokes) pun dilanggar.

Nicho menyebut apa yang dilakukan oleh Jokowi itu malah mengambil peranan Kepala Rukun Tetangga (RT). Harusnya kata dia, Jokowi sebagai kepala negara bertugas memimpin langsung penanganan pandemi Covid-19.

“Tuan Presiden @jokowi anda itu kepala negara yang kerjanya cukup Manajerial bukan malah mengambil alih peranan RT untuk sekedar bagi-bagi sembako,” kata Nicho dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Jumat (13/8/2021).

Tak sampai di situ, aktivis yang juga tergabung dalam ProDEM itu mengungkapkan pembagian sembako Jokowi justru mempertontonkan kondisi ekonomi Indonesia.

“Anda mempertontonkan kepada dunia betapi miskinnya rakyatmu, yang rela antri dan berebutan untuk sekantung paket sembako,” ungkapnya.

Bahkan Nicho menyebut kerumunan massa yang ada di lokasi pembagian sembako harusnya diusut pidana. Seperti yang dilakukan ke Habib Rizieq Shihab atas kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

“Pembagian sembako yang dilakukan @jokowi telah menciptakan krumunan sehingga dia juga harus segera di pidana seperti IBHRS, Jokowi telah berulang kali menciptakan krumunan dan tidak ada seorangpun Dinegri ini kebal hukum. Jika Jokowi tidak ditangkap maka segera bebaskan IBHRS,” jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengunjungi Terminal Grogol di Jl Kiyai Tapa, Jakarta Barat, Selasa (10/8) sore. Sejumlah warga berkerumun untuk mengantre mengambil sembako darinya.

Namun Jokowi tidak turun. Mobil Jokowi hanya melintas di terminal tersebut. Jokowi menurunkan kaca mobilnya sambil melambaikan tangan

Selepas Jokowi meninggalkan lokasi, terpantau sejumlah warga tampak antre untuk pembagian sembako. Bahkan, sejumlah warga tampak berdesakan hingga berdorongan di dalam antrean. [Fajar]