Eramuslim.com – Penyerangan terhadap umat muslim dan terbakarnya masjid saat salat Idul Fitri di Tolikara, Papua telah mengoyak perdamaian di Bumi Cenderawasih. Satu per satu pejabat negara ikut angkat bicara. Namun tidak sedikit di antaranya justru berpotensi memperkeruh suasana.
“Jangan bikin statement yang maksudnya untuk meredakan, tapi malah pemicu. Jadi kalau tidak paham, pejabat itu lebih baik diam,” lanjutnya. Mantan Ketua MK itu memang tidak menyebut nama pejabat yang dimaksudnya secara terang-terangan. Namun dia mengingatkan agar semua pihak tidak sembarangan berkomentar yang bisa membuat panas. Jimly menyarankan agar semua bisa memberi kesempatan pihak kepolisian untuk bekerja. “Biarkan petugas di bidang itu yang buat statement,” kata dia.
Yang dimaksud Jimly siapa lagi jika bukan JK yang asal bunyi menyalahkan speaker umat Islam mengganggu seminar Gereja Injili, padahal di lapangan umat Islam di Tolikara yang minoritas menunaikan sholat ied tanpa menggunakan speaker. Pernyataan JK ini asbun dan ngaco, menuai banyak kecaman dan hanya menunjukkan kapasitas dirinya yang suka membuat pernyataan ngawur. (rz)