Akhir-akhir ini ada hal yang beda dari tampilan situs islamlib.com milik Jaringan Islam Liberal (JIL). Tidak seperti biasanya, kini situs yang berdiri tahun 2001 tersebut mulai mencari bantuan dana dengan menampilkan kolom donasi di situsnya.
“Kami menerima sumbangan untuk membantu pendanaan kegiatan-kegiatan JIL,” bunyi kalimat dalam situs JIL.
Dalam penelusuran lebih jauh, ternyata “kejujuran” JIL akan tersendatnya pendanaan belum lama terjadi. Minimal situs yang sering menyerang pemahaman Islam itu mulai menyertakan kolom donasi, tertanggal 22/03/2011.
Sebelumnya, Munarman selaku jubir FPI, pernah menengarai tersendatnya aliran dana dalam tubuh organisasi yang membesarkan nama politisi Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla itu.
Bom Utan Kayu pun, duga Munarman, adalah taktik JIL meraih simpati asing untuk kembali mengeluarkan dana segarnya.
"Saya kira ada kaitannya, perlu diteliti bahwa JIL sedang kehabisan dana. (KBR) 68 H itu perusahaan merugi, mereka menempatkan korban agar bantuan asing bisa mengucur keras, motif juga prihatin juga seperti itu," ujar Munarman, beberapa bulan lalu pada sebuah situs online.
Sedangkan Artawijaya, dalam sebuah forum di Kajian Zionisme Internasional (KaZI), membenarkan menurunnya jumlah angka dari donatur asing ke JIL.
Aktivis Islam yang akrab menelanjangi kiprah Yahudi di Indonesia itu mengungkapkan hal ini terjadi karena JIL gagal menjalankan amanat asing untuk bisa menyebarkan fahamnya ke mesjid-mesjid.
“JIL tidak bisa meraih mic-mic di Mesjid-mesjid, maka itu sponsor kecewa,” tukasnya.
Apakah dengan begini kiprah JIL sebentar lagi akan tamat? Dan kaburnya para aktivis JIL ke pentas politik adalah bagian dari itu semua? Waktu yang akan menjawab. (pz)