Menurut Refly, koalisi Istana pasca Joko Widodo, berpeluang menjagokan Prabowo Subianto-Puan Maharani, Puan Maharani-Sandiaga Uno, atau Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.
Jika itu yang terjadi, kata Refly Harun, Partai Nasdem juga berpeluang keluar dari koalisi Istana, dan bisa saja memimpin koalisi non-Istana bersama PKS.
Sebab, dari empat calon istana itu, Nasdem tidak akan dapat apa-apa, yang untung hanya PDIP dan Gerindra.
Beda halnya dengan saat ini, Surya Paloh sebagai ketum Nasdem masih memiliki pengaruh terhadap Presiden Jokowi.
Memimpin koalisi non-Istana, Nasdem dan PKS ditambah PAN berpeluang menjagokan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dan, jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak jadi dipakai PDIP, Nasdem bisa duetkan Anies-Ganjar.
“Bukan tidak mungkin, tiba-tiba memasangkan Anies dan Ganjar. Wah, tambah besar peluangnya (menang),” kata Refly Harun. [RMOL]