Jika Ahok Tak Juga Ditangkap, People Power Tak Kan Terbendung!

people-power-ahok2Eramuslim.com – Gelombang aksi massa menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok terkait kasus penistaan Alquran terus bergulir bagai bola salju. Aksi massa yang semula hanya unjuk rasa diprediksiĀ berkembang menjadi kekuatan people power karena penyelesaian kasus penistaan oleh Ahok di Pulau Seribu berlarut-larut dan banyak pejabat terlihat takut untuk proses Ahok.

Ketua Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengatakan, aksi bela Alquran pada Jumat, 4 November mendatang tidak bisa dibendung lagi dan dipastikan massa dari daerah akan berdatangan ke Jakarta.

GNPF-MUI hanya berupaya menekan agar peserta aksi tetap berada dalam korodor hukum, tertib, damai, dan menghindari chaos. Dia menambahkan, jika massa tidak puas dengan jawaban dan kesungguhan aparat dalam penegakan hukum, bisa diprediksi banyak hal tidak diinginkan akan terjadi.

Maka itu, kata dia situasi di Jakarta sebenarnya sangat tergantung pada sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, jika sejak awal Jokowi merespons aspirasi yang menuntut penegakan hukum dan keadilan atas penistaan Alquran, aksi bela Alquran tidak perlu digelar.

“Tetapi kalau sudah menyoal Alquran yang dinista, lihatlah energinya semakin bergelora. Situasi Jakarta bergantung pada Presiden. Seperti apa nanti situasi Jakarta, Presiden pasti sudah punya antipasi. Kami hanya menjalankan social control terhadap penegakan supremasi hukum dan keadilan,” ujar Bachtiar di Purwokerto, Minggu (30/10/16).

Sekjen MIUMI Pusat ini menegaskan, jika massa berdatangan dan membentuk barisan people power, situasinya menjadi lain. Menurutnya, people power terjadi karena lembaga politik sekarang tidak kuat lagi.

Bahkan, lanjut dia, lemahnya kontrol lembaga legislatif terhadap eksekutif dan yudikatif membuat massa bergerak sendiri. “Saya tidak punya tendensi apa-apa. Saya tidak punya kepentingan, hanya ingin perbaikan,” tegasnya. Jokowi, jika anda terus saja berdiam diri maka jangan salahkan jika rakyat punya logika kebenaran sendiri. Roda sejarah akan menggilas siapa saja yang berusaha menghadangnya, apalagi dengan cengar-cengir. (ts/sindo)