eramuslim.com – Jhon Sitorus memberikan kritik tajam terhadap Presiden Jokowi terkait pernyataan yang mengaku tidak tahu mengenai subsidi Kereta Rel Listrik (KRL) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Menurut Jhon, seorang presiden memiliki akses penuh ke berbagai lembaga penting seperti BIN, TNI, dan POLRI untuk mencari informasi.
“Begini ya Mulyono, anda itu punya akses penuh ke lembaga manapun untuk mencari Informasi, termasuk lembaga sekelas BIN, TNI, POLRI, dll,” ujar JhonSitorus_18 (31/8/2024).
Oleh karena itu, ia mempertanyakan bagaimana mungkin Jokowi bisa mengaku tidak mengetahui hal tersebut, yang hanya merupakan urusan subsidi KRL.
“Apalagi cuma urusan Subsidi KRL berbasis NIK, bagaimana bisa anda ngaku gak tahu?,” cetusnya.
Jhon Sitorus kemudian menegaskan harapannya agar Jokowi membuat rakyat bangga memiliki presiden, bukan justru merasa malu.
“Buatlah kami bangga punya presiden, bukan bikin malu,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa penerapan subsidi KRL berbasis NIK untuk wilayah Jabodetabek belum dibahas dalam rapat kabinet, sehingga ia mengaku tidak mengetahui detail mengenai rencana tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi setelah meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Respirasi Ibu dan Anak di RS Persahabatan, Jakarta Timur, pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Jokowi menjelaskan bahwa karena belum ada rapat kabinet yang membahas masalah ini, ia belum mengetahui situasi di lapangan terkait rencana penerapan subsidi KRL berbasis NIK.
Rencana subsidi ini sendiri muncul dalam Buku II Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, yang diajukan oleh pemerintah ke DPR.
Tujuan dari penerapan subsidi berbasis NIK adalah untuk mendukung perbaikan kualitas layanan KRL Jabodetabek dan memastikan subsidi angkutan umum lebih tepat sasaran.
(Sumber: Fajar)