Kematian mantan Pemimpin Libya Moammar Khadafi (Gaddafi) dipandang sebagai kemenangan oleh banyak negara di dunia ini. Namun mantan petugas di Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) Jerry D Gray memandang peristiwa itu sebagai peristiwa tragis, karena Gaddafi sudah difitnah hingga dirinya tewas.
“Bagi mereka (Barat dan Israel), Khadafi adalah teroris. Namun buat saya, dia adalah korban dari fitnah, fitnah, fitnah, media,” ujar Jerry D Gray, dalam Diskusi Krisis Arab: Islam dan Barat di Kantor Partai Bulan Bintang, Jakarta, Rabu kemarin (10/10/2012).
Mualaf yang sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) itu menyinggung pidato Khadafi di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Pada saat itu, Khadafi mengatakan bahwa usai organisasi internasional itu terbentuk, terjadi 62 perang di dunia ini.
“Pada 28 September 2009, Khadafi diundang ke kantor PBB untuk berpidato. Dia berbicara selama satu setengah jam, dan mengatakan, dari awal PBB lahir, terjadi 62 perang di dunia ini. semua perang dari PBB, PBB adalah teroris. Oleh karena itu difitnahlah Khadafi hingga akhirnya dia terdiam selama-lamanya,” imbuhnya.
Jerry D Gray turut mengklaim, seluruh pemimpin di negara-negara Timur Tengah harus mendukung kebijakan-kebijakan AS dan Zionis. Hal itu dapat disaksikan lewat instabilitas keamanan dan politik di Libya yang saat ini dipimpin pemerintahan baru yang terdiri dari fraksi oposisi Khadafi.(fq/okezone)