Jend. Djoksan: Indonesia Butuh Pemimpin Yang Mampu Tangkal Ancaman Asing

Eramuslim.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin pancasilais pada masa depan untuk menangkal meningkatnya ancaman ideologi asing yang berpotensi merongrong negara kesatuan republik Indonesia dan dasar negara Pancasila. Pernyataan Djoko ini diungkapkan kepada TeropongSenayan.com pada Jumat (31/8/2018) di Jakarta.

Hadirnya pemimpin pancasilais, katanya, akan bisa membendung berbagai ideologi yang masuk ke Indonesia dengan potensi mengancam kesatuan bangsa. Ideologi ini, katanya, umumnya dibawa oleh imigran dari suatu negara yang tidak lagi kondusif atau jumlah penduduknya melebihi daya tampung negara bersangkutan.

“Kita harus punya pemimpin pancasilais agar bisa menyelamatkan negara kesatuan republik Indonesia dari ancaman ideologi dan ancaman kekuatan negara asing,” ujar Djoko yang juga pendukung Prabowo Soebiyanto ini.

Kebutuhan pemimpin pancasilais, kata Djoko, adalah efek dari globalisasi yang memberi dampak negatif kepada Indonesia, sehingga terjadi geopolitik dan geostrategi dalam menghadapi ancaman global itu sendiri.

Menurut Djoko, salah satu negara asing yang punya kekuatan paling besar secara ekonomi, politik, dan populasi di dunia serta memberi pengaruh global paling kuat dewasa ini, ujarnya, adalah Tiongkok.

Dengan jumlah penduduk 1,6 miliar, katanya, Tiongkok yang menganut ideologi komunis, namun ekonomi kapitalis ini sudah mungkin lagi sanggup mengelola rakyatnya dengan jaminan sosial yang baik pada masa mendatang.

Itulah sebabnya, katanya, Tiongkok punya kebijakan mendorong 600 juta warganya agar mencari kehidupan di luar negeri. Salah satu negara yang mungkin menjadi sasaran migrasi senyap penduduk Tiongkok adalah Indonesia. Kehadiran imigran ini, tambahnya, perlu diantisipasi oleh pemimpin pancasilais yang memiliki visi menyelamatkan Indonesia dari ancaman ideologi asing dan ancaman global. Hanya pemimpin Pancasilais yang memiliki kemampuan untuk melindungi segenap bangsa dan negara dari ancaman kekuatan asing yang masuk ke Indonesia. [tsc]