Beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan tiba. Namun pemerintah terkesan tidak sigap dalam menghadapi bulan suci yang datang tiap tahun ini. Sejumlah tempat maksiat di berbagai kota dan kampung di seantero nusantara yang masih saja bebas menjalankan aktivitasnya. Karena pemerintah membiarkan, maka banyak warga sekitar yang mengambil inisiatif untuk ‘bersih-bersih’.
Seperti yang terjadi di Gresik, Jawa Timur. Sejak Senin (27/8) lalu warga Manyar Sidomukti, Manyar Rejo, dan Manyar Sidorukun mulai menyisir sejumlah tempat maksiat di sekitar wilayahnya. Walau mendapat tentangan, namun upaya warga ini cukup berhasil menutup tempat-tempat hitam tersebut karena sesungguhnya keberadaan warung-warung maksiat ini bertentangan dengan konstitusi negara, UUD 1945.
Menurut keterangan dari sejumlah warga, upaya penutupan ini dilakukan guna menjaga kesucian jelang datangnya bulan Ramadhan. “Kami ingin wilayah kami bersih dari segala bentuk kemaksiatan, apalagi menjelang datangnya bulan suci, ” ujar seorang warga.
Di kota-kota lain, Jakarta dan Surabaya, misalnya. Tempat-tempat maksiat masih saja bebas beroperasi. Jika tidak bisa ditutup selamanya, ya pemerintah daerah seharusnya pro-aktif untuk setidaknya bisa menghentikan kegiatan ini di bulan Ramadhan. Atau jangan-jangan, mereka sengaja menunggu aksi sepihak warga untuk bersih-bersih? Wallahu’alam.(Rz)