Kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang memasuki bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya.Untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan tersebut, Departemen Perdagangan akan mengambil langkah-langkah antisipasi antara lain koordinasi dengan Dinas Perdagangan Departemen Perdagangandi tingkat kabupaten/kota, menyelenggarakan pasar murah, serta membentuk posko bahan pokok.
Hal tersebut dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, di sela-sela rapat koordinasi penyediaan bahan pokok menjelang puasa dan hari raya 2008, di Gedung Graha Sawala, Jakarta, Jumat (29/8).
"Biasanya pada hari menjelang puasa dan Lebaran permintaan sembako meningkat, karena pada umumnya produksi tidak berlangsung dalam kapasitas normal. Soalnya tenaga kerja dan pengusaha meliburkan kegiatan, " katanya.
Mendag mengatakan, kenaikan harga tersebut berkisar antara 5-10 persen, sedangkan untuk permintaan mengalami kenaikan 10-20 persen. "Namun Depdag sudah mengantisipasi kenaikan harga dan permintaan itu, " ujarhnya.
Sementara itu, untuk pasokan beras di pulau Jawa menjelang bulan puasa dan hari raya dijamin aman dan harga stabil. Jaminan pasokan aman ini dengan mengacu pada stok beras di Pasar Induk Cipinang.
"Kalau menjelang lebaran itu yang dilihat adalah bagaimana di Cipinang, sepanjang dia masih di kisaran 2.500-3.000 ton per hari, maka pasokannya menunjukkan relatif Jawa aman, " jelas Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi.
Bayu mengatakan kalaupun ada permasalahan stok di Jawa, mungkin adalah masalah gangguan angkutan transportasi. Dan mengenai harga beras saat ini sangat stabil. "Sampai dengan lebaran, Insya Allah tidak ada gejolak apa-apa, " ujarnya.
Sedangkan mengenai stok daging menghadapi bulan puasa dan lebaran, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, stok daging sapi maupun daging ayam cukup, bahkan para asosiasi pedagang daging menyatakan sudah mempunyai persediaan sebanyak 300.000 ekor sapi. (novel)