Eramuslim – Kamis 14 Juni 2018, Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada menyetujui pinjaman baru 150 juta dolar AS untuk Indonesia. Utang baru ini untuk mendukung perawatan kesehatan primer semua warga Indonesia melalui tata kelola, akuntabilitas, dan pelayanan sektor kesehatan yang lebih baik.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A Chaves dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (14/6), memastikan pinjaman itu bagian dari Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE) Program yang akan mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat. “Kesehatan penting agar Indonesia dapat memenuhi berbagai tujuan di mana warganya sehat dan makmur, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi pada pertumbuhan dan perkembangan negara yang luar biasa,” katanya.
Kondisi sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami peningkatan pada tahun-tahun terakhir karena ada perbaikan angka harapan hidup dan penurunan angka kematian anak berusia di bawah lima tahun dari 46 per 1.000 kelahiran pada 2002 menjadi 32 per 1.000 kelahiran pada 2017.
Indonesia juga memiliki salah satu angka tertinggi di dunia untuk program asuransi kesehatan sosial pembayar tunggal, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada 2019 seluruh penduduk Indonesia diperkirakan akan memiliki perlindungan JKN. Namun, angka kematian ibu atau perempuan yang meninggal akibat proses kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan adalah 126 per 100.000 kelahiran. Angka itu mendekati angka rata-rata negara berpenghasilan rendah.