Eramuslim.com – Sepekan terakhir masyarakat dihebohkan dengan berita soal keluarga Akidi Tio yang berniat menyumbangkan uang fantastis senilai Rp 2 triliun untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi virus corona baru (Covid-19).
Namun, belakangan ramai diberitakan bahwa sumbangan itu gagal. Publik menilai negara ini telah kena prank keluarga Akidi Tio.
Pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Akidi Tio. Sempat tersiar kabar anak Akidi Tio, Heryaty menjadi tersangka.
Namun, pihak kepolisian kemudian menegaskan belum menetapkan siapapun menjadi tersangka dalam polemik sumbangan Covid-19 sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, publik tidak perlu serius-serius dalam menanggapi persoalan ini.
Menurutnya, berita soal keluarga Akidi Tio berniat menyumbangkan uang sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 mirip dengan cerita Abu Nawas terbang.
Dalam sebuah cerita, konon Abu Nawas sesumbar bahwa dirinya ingin terbang. Kabar tersebut dengan cepat menyebar dan menjadi pergunjingan publik, bahkan sampai ke telinga Raja Harun Ar-Rasyid.
Cerita Politisi PKB itu, Sang Raja kemudian memanggil Abu Nawas ke istana untuk dimintai keterangan.
“Ketika ditanya apakah benar Abu Nawas ingin terbang? Dijawab iya,” kata Gus Jazil mengisahkan kembali cerita Abu Nawas, Selasa (3/8).
Publik kemudian berbondong-bondong menyaksikan aksi Abu Nawas.
Dia kemudian naik ke sebuah gedung yang tinggi. Setelah lapangan sudah penuh sesak, Abu Nawas perlahan mulai mengepakkan tangannya dari atas gedung layaknya burung terbang.
Masyarakat yang menyaksikan kemudian menuduh Abu Nawas telah berbohong sehingga layak dihukum.
Namun dengan santainya Abu Nawas mengatakan bahwa dia hanya mengatakan ingin terbang, bukan bisa terbang.
Dikatakan Gus Jazil, pesan yang disampaikan dalam cerita Abu Nawas adalah kita harus berhati-hati dalam menerima sebuah berita.
”Berita jangan ditelan mentah-mentah,” tuturnya.