Jawaban Telak Ustadz Abdul Somad Soal Teriak “Allahu Akbar” Dijadikan Indikasi Teroris

Eramuslim – Ustadz kondang lulusan Al Azhar Mesir, Ustadz Abdul Somad ikut menjawab soal teriakan “Allahu Akbar” yang dijadikan indikasi teroris oleh Kapolres Dahrmasraya, Sumatera Barat, AKBP Roedy Yoelianto, dalam wawancaranya dengan TV One beberapa waktu lalu.

Dalam ceramahnya, Ustad asal Riau ini mengatakan bahwa jika indikasi teroris adalah kalimat “Allahu Akbar”, maka bahaya bagi para muadzin yang mengumandangkan kalimat tersebut karena dapat ditangkap.

“Ustadz Somad kalau ceramah jangan teriakkan Allahu akbar. Kenapa? Karena yang teriak Allahu Akbar itu teroris. Kalau teriakan Allahu Akbar teroris, nanti muadzin ditangkap semua. Kan gawat itu. Ciri-ciri teroris, suka meneriakkan Allahu Akbar. Nanti muadzin di DKI ini tak ada lagi yang teriak Allahu Akbar. Allah.. gede banget. Gawat kita,” terang Ustadz Somad, mengacu pada gerakan sekularime Turki yang menggantikan Bahasa Arab dengan Bahasa Turki, termasuk dalam bacaan adzan dan shalat.

“Ini Ustadz ngejek-ngejek ya? Itu pernah terjadi tahun 1924. Tumbang Turki Utsmani, naik Mustafa Kemal Attaturk. Dia bubarkan pengajian-pengajian. Tak boleh. Perempuan-perempuan dipaksanya pakai rok pendek. Liberalisasi. Sekularisasi Turki total.”

“Tapi apa yang terjadi? Umat tetap bangkit. Hari ini pondok tahfiz Quran terbesar di dunia bukan di Saudi Arabia tapi di Turki. Allahu Akbar.”

Ustadz Abdul Somad menambahkan, ketika Muslim Rohingya diserang, yang mengirim bala bantuan adalah Turki. Negara yang dipimpin oleh Erdogan itu meminta Bangladesh membuka perbatasan. Dengan permintaan Turki, Banglades yang semula tidak mau membuka perbatasan akhirnya membukanya. (Tbr/Ram)

Berikut videonya;