Jawaban Anies Soal Tuduhan Politik Identitas

eramuslim.com – Dalam konteks tuduhan politik identitas, Anies Baswedan meminta agar sang penuduh menggunakan akal yang sehat.

Saat menjadi bintang tamu dalam sebuah acara yang menghadirkan seniman ternama Indonesia, Sujiwo Tejo mengulas tentang label politik identitas yang biasanya melekat pada Anies Baswedan selama ini.

“Jangan pilih Anies karena politik identitas,” ujar Sujiwo Tejo, dilansir dari akun TikTok @humasaniesofficial, Sabtu 8 April 2023.

“Aku bilang di mana-mana itu istilah pembodohan, semua punya identitas, Tapi saya memberi ruang oke, tapi yang nggak suka Anies harusnya bilang gimana?” lanjutnya.

Mendengar pertanyaan ini, Anies Baswedan menjawab jika politik identitas itu benar adanya, maka akan terlihat ketika dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta kemarin.

“Kita gunakan akal sehat, sudah terjadi kok lima tahun, lima tahun gimana Jakarta?” kata Anies Baswedan.

“Rasanya Jakarta tenang, tidak ada ketegangan, Jakarta damai,” sambungnya.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyatakan bahwa selama memimpin ibu kota, selalu mengutamakan prinsip keadilan bagi warganya.

“Kalau menjawabnya, kalau menjawab itu dengan kenyataan,” tuturnya.

“Apakah saya ketika mengelola Jakarta diskriminatif? Apakah ketika saya mengelola Jakarta, memberikan perlakuan yang tidak adil?” tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya Anies Baswedan menyinggung soal politik identitas.

Pada Jumat 17 Maret 2023, mantan Menteri Pendidikan ini menyebutkan kalau politik identitas adalah hal yang sering terjadi.

“Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan,” ucapnya.

“Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender,” jelasnya.

Kemudian, Anies Baswedan kembali membahas Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang dimana calon kandidatnya mempunyai keyakinan berbeda. Kandidat yang dimaksud yaitu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

“Pada 2017 (Pilkada DKI Jakarta), calon yang bersaing agamanya berbeda,” paparnya.

“Maka identitasnya yang terlihat adalah agama, itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama,” sambungnya.

Oleh karenanya, Anies Baswedan tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang membenci dirinya karena masalah identitas.

“It doesn’t matter if you don’t like me, tidak masalah jika anda tidak suka dengan saya,” imbuhnya.

“Tapi saya akan selalu mengajak siapapun untuk berdiskusi, bersama-sama membangun gerakan-gerakan yang kontributif membawa perubahan,” pungkasnya.

 

(Terkini)

Beri Komentar