Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) membantah pihaknya ada di belakang aksi terorisme di Solo, Jawa Tengah. Selain itu, dua orang terduga teroris yang tewas dan satu orang ditangkap hidup dipastikan bukanlah anggota atau mantan anggota JAT.
“Polisi selalu menuding kami (JAT, red) di belakang aksi teror. Tapi mana buktinya. Kami ingin tanya apakah benar ada kaitannya penangkapan teroris itu dengan peristiwa teror tiga kali di Solo,” kata Juru Bicara JAT, Ustadz Sonhadi kepada beritajatim.com usai Seminar Nasional “Menyingkap Misteri Taghut di Indonesia: Sebuah Dialektika Kebenaran Antara Realita dan Fakta” Badko HMI Jatim, Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (3/9/2012).
JAT berani memastikan pelaku teror di Solo bukan dari pihaknya, karena sudah melakukan investigasi di lapangan langsung dan mengkonfirmasi pihak terkait. Ini sekaligus menanggapi tudingan dari sejumlah pihak bahwa JAT terlibat. “Polisi harus bisa buktikan dulu apakah pelaku itu terlibat peristiwa teror di Solo, jangan asal main tembak. Kalau sudah tewas, JAT dituduh terlibat, inikan mengalihkan isu,” tukasnya.
Terkait dua nama terduga teroris yang ditembak polisi hingga tewas, Sonhadi kembali memastikan bahwa itu bukan anggota JAT. “Keaggotaan kami jelas, punya member. Dari daftar kami, mereka nggak ada. Mungkin itu kelompok Hisbah pimpinan Sigit Qordowi yang sudah ditembak mati polisi. Hisbah ini selalu dianggap jaringan atau bagian dari JAT, padahal tidak benar,” imbuhnya.
Sebelumnya kontak tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Menurut saksi, pengendara motor tewas diberondong senjata petugas.
3 Orang tewas dalam baku tembak tersebut. 2 Orang dari pihak terduga teroris dan 1 orang petugas Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan 1 orang dari pihak terduga teroris berhasil diamankan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menuding, dua terduga teroris yang tewas bernama Farhan dan Mukhsin. Keduanya diduga anggota JAT.(fq/beritajatim.com)