Pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Jumat kemarin (19/10) mendatangi Mabes Polri dan Badan Intelijen Negara untuk memprotes adanya tuduhan yang menyebut anggota JAT terlibat dalam pembunuhan dua polisi di Poso. Polisi sendiri meski belum menyimpulkan tuduhannya, mengklaim memiliki bukti keterlibatan anggota JAT dalam sejumlah kasus kekerasan di Poso.
Usai bertemu dengan perwakilan pimpinan Mabes Polri, Juru bicara Jamaah Anshorut Tauhid, Son Hadi Muhadjir kembali membantah keterlibatan organisasinya dalam kasus pembunuhan dua polisi di Poso, Sulawesi Tengah.
Dia juga menyatakan JAT tidak punya tempat kegiatan dan anggota di Poso.
Namun Son Hadi mengakui sejumlah terpidana terorisme, seperti Abu Tholut, pernah menjadi unsur pimpinan organisasinya.
“Ustadz Abu Tholut masuk ke JAT dalam kapasitas sebagai Majelis Syuro, dalam JAT siapa saja yang memiliki kemampuan tertentu bisa masuk Majelis Syuro tanpa harus jadi anggota tetap, misalnya pakar bisa kita masukkan ke Majelis Syuro jadi bukan anggota tetap,” kata Son Hadi.(fq/bbc)